Berita Bekasi Nomor Satu

Klaim Stok Bahan Pokok Aman sampai Lebaran

PILAH CABE : Pedagang memilah cabai untuk dijual di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, memastikan stok kebutuhan bahan pokok di Pasar Induk Cibitung (PIC), aman hingga Lebaran Idul Fitri.

Dengan begitu, harga-harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri tidak akan ada kenaikan yang signifikan. Pasalnya, salah satu faktor yang kerap menyebabkan terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok, karena pasokan yang sedikit atau berkurang.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo mengatakan, bicara harga kebutuhan pokok, hubungannya dengan inflasi. Menurutnya, ada dua langkah yang harus dilakukan, pertama setiap hari melakukan pemantauan harga-harga yang memang terjangkau. Saat ini memang ada beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, seperti cabai, tetapi tidak signifikan.

“Memang ada beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, seperti cabai. Tapi sifatnya dalam keadaan normal, dan ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Gatot, kepada Radar Bekasi .

Ia menjelaskan, dalam hal ini yang terpenting pasokan kebutuhan pokok jangan sampai tersendat atau berkurang. Hal itu bisa mempengaruhi harga. Gatot memastikan, pasokan kebutuhan pokok sampai dengan hari raya Idul Fitri aman di Kabupaten Bekasi.

“Ada dua hal yang kami lakukan, menjaga pasokan barang, terus yang kedua memonitor harga. Sebab harga itu sangat dipengaruhi oleh jumlah barang di pasar. Pasokan barang sekarang stabil, dan kami terakhir rapat sampai dengan hari raya idul Fitri Insya Allah Kabupaten Bekasi aman,” terangnya

Menurutnya, penyebab pasokan sedikit atau berkurang, dipengaruhi dari petani, misalnya gagal panen dan sebagainya. Jika itu terjadi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

“Kalau sampai pasokan berkurang, kami sudah siapkan langkah-langkah yang akan dilakukan, pertama operasi pasar, biasa kami mendistribusikan suport barang. Tapi kalau memang sudah tidak terkendali, maka dilakukan operasi pasar murah, dimana pemerintah daerah memberikan subsidi kepada masyarakat yang tidak mampu,” tukasnyA. (pra)