RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Bekasi mencatat ada 225 kejadian kebakaran sepanjang tahun 2022. Meski mengalami penurunan, namun kerugian akibat kebakaran dinilai cukup tinggi mencapai Rp 49 miliar.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Solahudin dalam acara Sapa Warga yang disiarkan di Youtube Live Streaming, Rabu (22/2) malam.
“Saya ingin sampaikan grafik kejadian selama lima tahun terakhir, dimana kita hitung mungkin, dari 2018 ada 295 kejadian kebakaran,” kata Aceng
Bila dibandingkan dengan tahun 2022, imbuh Aceng, dari Januari sampai Desember kasus kebakaran di Kota Bekasi terjadi penurunan yang signifikan
“Terjadi penurunan yang sangat cukup signifikan dalam lima tahun terakhir sampai di tahun 2022 dimana di satu tahun terakhir kemarin kita hitung jumlah kebakarannya itu kejadiannya dari Januari sampai dengan Desember 225 kejadian,” jelas dia
Aceng mengakui pihaknya saat ini masih sangat membutuhkan sarana dan prasarana (Sarpras) untuk menunjang tugas Damkar di lapangan
“Dan memang saya akui bahwa tumbuh kembangnya Kota Bekasi yang sedemikian rupa, yang saat ini mungkin banyak bangunan bangunan bertingkat seperti hotel, apartemen. Kemudian perkantoran, mall atau lain sebagainya yang memang sudah membutuhkan sarpras yang bisa mendukung tugas tugas pasukan pemadam,” ucap dia
Adapun kata Aceng, sebagai informasi gedung tertinggi di Jawa Barat ada di Kota Bekasi, sehingga pihaknya membutuhkan alat yang memadai agar pelaksanaan tugas tugas dilapangan bisa berhasil dengan baik
“Jadi apabila di gedung itu terjadi kondisi darurat, tentu pasukan pemadam harus bisa mengantisipasinya. kebutuhan mobil tangga misalnya atau sky lift itu menjadi kebutuhan mutlak pasukan pemadam sebenarnya untuk mengantisipasi kejadian-kejadian darurat di gedung gedung bertingkat seperti contoh di Grand Kamala Lagoon,” jelas dia
Aceng menyebut di tahun 2022 kerugian material pada kasus kebakaran di Kota Bekasi sangat tinggi mencapai kurang lebih Rp47 miliar.
“Walaupun di tahun 2022 kemarin tingkat kerugian materialnya cukup tinggi sekitar kurang lebih Rp47 miliar, Karena ada beberapa kejadian luar biasa yang menimpa gudang dan lain sebagainya, sehingga memang kerugian materialnya cukup tinggi,” bebernya
Kendati demikian, saat ini pihaknya melalui bidang bidang pencegahan, pengawasan dan pengendalian (wasdal) terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan penanganan bila terjadinya kebakaran
“Karena kita melakukan tingkat edukasi kepada masyarakat melalui tugas tugas pencegahan, bagaimana tugas penanganan saat kejadian kebakaran,
Sehingga masyarakat lebih mengerti apabila sedang terjadi sesuatu tidak panik, dari edukasi yang sudah dilakukan,” tutupnya (rez/dew).