Berita Bekasi Nomor Satu

AS Ancam Tiongkok Jika Kirim Senjata ke Rusia

Ilustrasi rekrutan militer Ukraina. (Henry Nicholls/Reuters/Antara)

RADARBEKASI.ID, AMERIKA – Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Minggu (26/2/2023) mengatakan, akan ada konsekuensi serius jika Tiongkok mengirim senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Saat diwawancarai dalam program State of the Union di CNN, dia mengatakan, keputusan membantu Moskow, termasuk memberikan bantuan militer, ada di tangan Beijing.

”Tetapi jika itu yang terjadi, akan ada konsekuensi yang harus ditanggung Tiongkok,” kata Sullivan seperti dilansir dari Antara.

BACA JUGA: Soal Perang Ukraina-Rusia, Jerman Desak Tiongkok Bersikap Tegas

Dalam wawancara terpisah dengan program This Week di ABC, dia mengatakan, Tiongkok belum mengirimkan bantuan itu. Tetapi juga belum mengesampingkan opsi tersebut.

”Pejabat AS telah memperingatkan pejabat Tiongkok dalam forum tertutup tentang akibat yang akan ditanggung jika mengirimkan senjata ke Rusia,” ujar Sullivan.

Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang pembicaraan tertutup itu. AS dan para sekutunya di pakta pertahanan NATO ramai-ramai memperingatkan Tiongkok tentang hal itu dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Setahun Perang Ukraina vs Rusia, “Pelanduk” di Tengah Rivalitas Dua “Gajah”

Mereka mengeluarkan pernyataan terbuka tentang keyakinan mereka bahwa Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk memberikan peralatan mematikan kepada Rusia.

Direktur CIA William Burns juga telah memberikan komentarnya pada Minggu (26/2/2023).

”Kami yakin bahwa pemimpin Tiongkok sedang mempertimbangkan bantuan peralatan mematikan. Kami juga belum melihat keputusan final sudah dibuat (Tiongkok), dan kami belum melihat bukti adanya pengiriman peralatan mematikan,” kata Burns dalam program Face the Nation di CBS.

BACA JUGA: Kunjungan Joe Biden ke Ukraina Bikin Geger Amerika Serikat, Ini Penyebabnya

Anggota DPR AS dari Partai Republik Michael McCaul, yang mengetuai Komite Urusan Luar Negeri, mengatakan dalam This Week bahwa intelijen AS menunjukkan bahwa drone termasuk di antara senjata mematikan yang dipertimbangkan Tiongkok untuk dikirim ke Rusia.

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Kiev, beberapa waktu lalu dan menjanjikan bantuan baru bagi Ukraina senilai 500 juta dolar (sekitar Rp 7,6 triliun).

Pekan lalu menandai satu tahun invasi Rusia di Ukraina yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus.

BACA JUGA: Model Cantik Asal Hong Kong Ini Tewas Dimutilasi, Sepasang Kakinya Ditemukan di Kulkas

AS sejauh ini telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan pasukan Rusia yang peralatannya lebih baik. Ukraina bersiap menghadapi serangan besar-besaran dari Rusia dalam waktu dekat. (jpc)