RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi mengeluhkan soal keberadaan Hydrant yang masih minim di wilayahnya. Saat ini Damkar mencatat hanya mempunyai 79 titik Hydrant yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bekasi
“Pemerintah itu hanya 79 titik yang sudah kita identifikasi di seluruh wilayah Kota Bekasi dan sebagainya itu rusak, bahkan tidak terawat, ini mungkin tugas berat kita kedepan,”ucap Kepala Dinas Kebakaran Kota Bekasi Aceng Solahudin melalui Streaming Youtube Pemerintah Kota Bekasi dalam acara Live Sapa Warga yang dikutip Minggu, (26/2).
Lanjut Aceng, sejauh ini suplai air untuk keperluan mobil pemadam saat terjadinya kebakaran masih menjadi kendala.
“Keperluan air terhadap mobil pemadam ini menjadi kendala tersendiri. Dimana sekarang kalau mobil harus mengisi air harus balik kanan ke Mako ataupun Sektor,” ucap dia
Namun, pihaknya tidak mau mengambil resiko jika mobil pemadam diisi dengan air yang kotor, karena dapat merusak kondisi mobil kedepanya.
“Karena saya tidak mungkin menyedot air dari kali yang kotor, harus air yang bersih agar mobil awet. Nah ini menjadi kendala, oleh pasukan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi,” jelas dia
“Kita tidak mungkin menggunakan sumber air untuk memadamkan airnya itu air kotor atau air kali yang tercemar yang sudah terkontaminasi tidak mungkin. Maka kita harus menggunakan air bersih yang bersumber dari sumur artesis atau dari PDAM,” sambungnya
Kedepan, kata Aceng, Pemerintah akan melakukan upaya pembangunan jaringan hydrant pillar di wilayah kecamatan yang memang belum ada sumber air.
“Ini mungkin tugas berat kita kedepan, melakukan pemasangan hydrant pillar yang dipasang di trotoar sehingga nanti bisa dikoneksikan melalui selang mobil, disedot dan masuk kedalam mobil kebakaran airnya” tutupnya.(rez)