RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi menaikan status Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat bencana banjir selama 12 hari kedepan, mulai kemarin Selasa (28/2) sampai Minggu (12/3).
Penetapan status Tanggap Darurat ini sesuai Surat Keputusan Bupati Bekasi nomor HK.02.02/Kep-227-BPBD/2023 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Bekasi 2023.
“Saya menetapkan status Tanggap Darurat artinya naik status dari yang sebelumnya. Jadi bukan Siaga 1 lagi, tapi saat ini memang naik menjadi Tanggap Darurat,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Selasa (28/2).
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat, seluruh jajaran Pemkab Bekasi diminta untuk terjun menangani kebencanaan. Perangkat daerah harus mengerahkan seluruh sumber daya manusia, peralatan, dan logistik untuk membantu warga terdampak. Seluruh bantuan ini dikomandoi oleh BPBD Kabupaten Bekasi.
Seperti diketahui, sejak Jumat (24/2) lalu Kabupaten Bekasi dilanda banjir. Dalam beberapa hari, Dani turut terjun memantau kondisi banjir ke berbagai lokasi seperti di Babelan dan Cikarang Utara. Hasil pantauan langsung serta data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi hingga Selasa (28/2) banjir pun tak kunjung surut. (lihat grafis)
Pada banjir hari ke lima ini Pemerintah Kabupaten Bekasi baru mulai menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi untuk operasional dan bantuan pada warga yang terdampak.
Dani mengungkapkan, banjir terjadi lantaran saat ini memasuki puncak musim penghujan. Hampir sepanjang hari hujan yang mengguyur Kabupaten Bekasi, baik pada pagi maupun sore hari. Kondisi ini yang menyebabkan debit sungai di Kabupaten Bekasi meningkat hingga akhirnya meluap merendam permukiman warga.
Untuk daerah yang telah terendam banjir, Dani mengimbau agar mengevakuasi diri dan keluarga. “Ketahui jalur untuk evakuasi terlebih dahulu untuk menyelamatkan diri. Kemudian menyelamatkan barang-barang berharga lainnya yang bisa diselamatkan,” tambah Dani.
Diakui Dani, saat ini intensitas hujan masih tinggi dan ada potensi banjir makin meluas. Untuk itu dirinya mengimbau masyarakat yang tidak terkena banjir untuk segera membersihkan saluran air yang tersumbat. Pasalnya, beberapa titik banjir diakibatkan saluran air yang tersumbat sampah.
“Untuk di daerah yang di luar banjir yang masih bisa dimungkinkan, masyarakat bergotong-royong untuk memperbaiki saluran air terlebih dahulu untuk membersihkan saluran air agar tidak tersumbat,” ucap Dani.
Warga Swadaya Perbaiki Tanggul
Sementara, warga Kampung Solokan Kendal Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi secara swadaya memperbaiki tanggul Sungai Citarum, yang rusak, Selasa (28/2).
Perbaikan sementara ini dilakukan seadanya oleh warga gotong royong dengan menggunakan karung berisi tanah. Upaya ini diharapkan tidak akan terjadi luapan ketika tinggi muka air Sungai Citarum semakin naik akibat intensitas hujan tinggi belakangan ini.
Menurut Ketua Forum Masyarakat Muaragembong Muhammad Ihsan, tanggul Sungai Citarum sudah diperbaiki secara permanen oleh pemerintah. Namun kini kembali rusak karena dinilainya gagal konstruksi.
Oleh sebab itu, warga secara swadaya melakukan perbaikan tanggul agar air sungai tidak meluap. Sehingga aman bagi area di sekitar.
“Biar tambak dan perkampungan serta persawahan kita segera cepat selamat,” ujar Ihsan, dalam aplikasi pesan instan.
Menurut Ihsan, perbaikan swadaya itu penting dilakukan ketimbang menunggu perbaikan permanen lagi dari pemerintah. Sebab, apabila air Sungai Citarum meluap dampaknya sangat besar.
“Tahun lalu ribuan rumah warga dan area tambak terendam,” ujarnya. (ris/oke)