Berita Bekasi Nomor Satu

Obon Tetap di Gerindra, Partai Buruh Merana  

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Exco Nasional Partai Buruh Amir Mahfud

RADARBEKASI.ID, BEKASI– Bagi kaum buruh di Kabupaten Bekasi, sosok Obon Tabroni adalah panutan dan sosok yang harus diperjuangkan. Tak ayal ketika tokoh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ini maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra, sejawatnya memberikan dukungan penuh hingga ia lolos ke Senayan. 

Akan tetapi ketika kaum buruh telah memiliki kendaraan politiknya untuk berjuang pada Pemilu 2024, Obon ternyata tak ingin bergabung.

“Karena beliau (Obon,Red) kader kita. Kita yang membuat dia jadi (anggota DPR RI,Red) dan pernah menjadi calon bupati Bekasi independen. Maka kita minta dia kembali secepat mungkin. Kemarin terakhir 12 Februari kita kasih deadline,” ujar Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Exco Nasional Partai Buruh Amir Mahfud kepada Radar Bekasi, belum lama ini.

Sejatinya, para kolega Obon telah memberikan kesempatan dan waktu untuk dirinya berpikir dan memilih. Namun  anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII tersebut tetap pada pilihannya. 

Politikus kelahiran Bekasi 27 Oktober 1972 ini memutuskan tetap ‘berseragam’ Partai Gerindra. Tentunya keputusan Obon ini sangat menusuk hati para kaum buruh yang mengklaim telah berjuang mengantarkannya sampai ke DPR RI.

“Kita sangat berharap, eh tahu-tahunya dia (Obon,Red) tidak mau balik. Tapi bagi kita ini bukan tentang politik, ini tentang kami butuh anda, hayu balik. Keistimewaan anda akan saya berikan, karena anda itu king (raja) kami. Tapi bang Obon tetap di bawah besutan Pak Prabowo,” ungkapnya.

BACA JUGAAmbisi jadi Kuda Hitam di Pemilu 2024, Partai Buruh Konsolidasi ke Serikat Pekerja

Dengan keputusan Obon untuk tetap di Partai Gerindra, Amir meminta para kader Partai Buruh segera merelakannya. Amir meyakini, partainya akan kembali menciptakan kader-kader yang lebih hebat dari Obon.

“Kami akan bisa menciptakan kader-kader yang mungkin bisa sama, atau bisa lebih baik dari Bang Obon. Kami percaya sistem ini akan bisa membentuk, menjadikan, memunculkan seorang kader yang lebih baik dari bang Obon. Kita sudah rela kehilangan beliau. Hidup itu harus tetap berjalan, seperti kita kehilangan orang tua, sedih ia. Tapi harus tetap berjalan,” ungkapnya.

Sementara itu,  Obon Tabroni, enggan memberikan tanggapan kepada Radar Bekasi, ketika ditanya perihal mengenai keputusannya tersebut. (pra)