RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemasangan pompa air permanen dengan kapasitas sampai dengan 200 liter per detik (lps) adalah satu-satunya opsi yang ada, untuk menyelamatkan permukiman warga di Gang Cue, Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur. Pembuatan saluran air baru tidak bisa menyelamatkan permukiman di daerah cekung tersebut.
Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) telah melakukan beberapa upaya di lingkungan permukiman warga tersebut. Pembersihan saluran hingga penyediaan beberapa pompa mobile tidak bisa menyelamatkan lingkungan permukiman warga dari genangan air selama berbulan-bulan.
Ia meminta kepada jajarannya untuk serius mencari solusi bagi masyarakat. “Makanya saya perintahkan tadi untuk lebih serius lagi, apa sih yang kemudian harus kita lakukan lagi di wilayah tersebut. Supaya untuk membantu warga masyarakat,” ungkapnya.
Salah satu upaya yang perlu dikaji adalah pembuatan sumur resapan, memudahkan air masuk ke dalam tanah.
Diketahui, air tidak pernah surut di lingkungan permukiman warga RT 02 dan 06, RW 01, Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur ini. Barisan bangunan rumah dan kontrakan di bagian belakang permukiman warga saat ini sudah kosong ditinggal penghuninya lantaran berbulan-bulan digenangi air, sejak Oktober 2022 silam.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Solikhin mengatakan kondisi tersebut terjadi lantaran lingkungan tersebut berada di area cekung. Pembangunan saluran air baru tidak bisa menjadi solusi, satu-satunya cara adalah dengan pompa air.
Hasil kajian DBMSDA, air dari lingkungan permukiman warga tidak bisa mengalir ke luar area permukiman, tepatnya ke Saluran Sekunder (SS) Rawa Baru. Letak SS Rawa Baru lebih tinggi dibandingkan permukiman warga.
“Memang posisinya di bawah, salurannya di atas, jalan satu-satunya harus kita buang keluar,” paparnya.
Dengan catatan, kapasitas mesin Pompa air harus sama, atau lebih besar dengan debit air yang masuk ke lingkungan permukiman warga. Upaya yang akan dilakukan dalam waktu dekat kata Solikhin, pihaknya akan memasang pompa permanen dengan kapasitas lebih besar dibandingkan pompa mobile yang sudah ada di lingkungan warga saat ini.
“Kemarin kita hitung dari bidang SDA mungkin sekitar 100 sampai 200 lps, nanti kita buang ke luar, kita usahakan secepatnya,” tambahnya.
Pompa yang akan dipasang otomatis menyala, dilengkapi dengan alat pengukur atau telemetri yang memungkinkan mesin pompa menyala saat air mencapai ketinggian tertentu.
Area permukiman pada dataran cekung seperti Gang Cue menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan oleh Pemkot Bekasi. Selain Gang Cue, daerah dengan topografi serupa juga ada di wilayah lain seperti Perum Dosen IKIP, wilayah seperti ini menjadi langganan banjir. (sur)