RADARBEKASI.ID, BANDUNG – Budayawan Sunda Hawe Setiawan ikut berkomentar ihwal polemik penggunaan kata ‘maneh’ yang dipakai seorang guru SMK di Cirebon untuk mengkritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di media sosial.
Bagi sebagian netizen dan Ridwan Kamil, penggunaan kata ‘maneh’ dinilai kasar, tetapi tidak bagi Hawe. Hawe menyampaikan, penggunaan kata ‘maneh’ yang punya arti ‘kamu’ adalah kata yang biasa-biasa aja. Ia menyebut, maneh punya pasangan dalam bahasa Sunda, yakni aing atau saya.
“Kata maneh itu, kata yang lumrah dipakai menurut saya, pasangannya aing. Kalau sekarang kata aing jadi populer, kenapa kata maneh enggak boleh, yang penting dia ekspresif,” kata Hawe dikutip dari JPNN di Bandung, Jumat (17/3/2023).
BACA JUGA: Begini Pembelaan Terbaru Ridwan Kamil Soal Guru yang Mengkritiknya dan Dipecat
Kemudian, Hawe menjelaskan penggunaan kata maneh kepada seorang pejabat, seperti yang dilakukan guru Cirebon itu kepada Ridwan Kamil. Menurutnya, penggunaan kata maneh sudah lebih dulu dipakai untuk menyebut seseorang, bahkan pejabat sekalipun.
Kata maneh bahkan tertuang dalam lirik lagu Sunda berjudul Ayang-ayang Gung ciptaan Raden Hadji Moehammad Moesa. Lagu tersebut diciptakan sekitar abad ke-19.
Akademisi Universitas Pasundan (Unpas) Bandung itu menjelaskan, lagu ‘Ayang-ayang Gung’ berisikan soal mengkritisi seorang pejabat.
BACA JUGA: Begini Respons Ridwan Kamil Soal Pemecatan Guru yang Mengkritiknya
“Bagaimana kalau maneh dipakai untuk pejabat daerah pemerintah? Kan dari dulu juga sudah biasa. Saya mengutip lagu anak-anak, Ayang-ayang Gung. Di situ ungkapan ‘naha maneh kitu’, kata maneh di situ kan ditunjukkan ke pejabat pemerintah,” tegasnya.
Adapun lagu ‘Ayang-ayang Gung’ memiliki lirik sebagai berikut:
‘Ayang-ayanggung, gung goongna rame, menak Ki Mas Tanu, nu jadi wadana, naha manéh kitu, tukang olo-olo, loba anu giruk, ruket jeung Kumpeni, niat jadi pangkat, katon kagorengan, ngantos Kangjeng Dalem, lempa lempi lempong, jalan ka Batawi ngemplong’.
BACA JUGA: Guru Ini Apes Betul, Usai Kritik Gubernur Ridwan Kamil di Medsos, Dipecat dan Blacklist
“Jadi buat saya lumrah kalau kata maneh dipakai masyarakat di ruang publik terutama di dalam konteks kritik sosial dan itu pas. Saya kira pas banget,” tuturnya.
Dalam kasus ini, Hawe pun meminta agar Ridwan Kamil sebagai seorang pejabat daerah harus belajar kepada Ki Mas Tanu, sosok fiktif yang ada di penggalan lirik Ayang-ayang Gung.
Katanya, lagu tersebut punya pesan mendalam yang ditujukan memang untuk pejabat seperti Ridwan Kamil.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Masuk Golkar, Ditarget Tingkatkan Suara Pemilih Beringin
“Gubernur Ridwan Kamil harus belajar ke sosok Ki Mas Tanu, sosok fiktif di lagu itu. Jangan sampai jadi tukang olo-olo, maunya dibikin senang saja. Atau ruket jeung kumpeni, apa ya, kongkalikong sama korporasi, niat jadi pangkat, katon kagorengan, karena ambisi kekuasaan jadi kesusahan. Belajarlah pada Ki Mas Tanu,” ungkapnya.
Sebelumnya, polemik penggunaan kata ‘maneh’ ramai setelah seorang guru di Cirebon atas nama Muhammad Sabil (34) yang dipecat dari sekolahannya setelah menuliskan komentarnya dalam salah satu unggahan di Instagram Ridwan Kamil.
Kejadian itu bermula ketika orang nomor satu di Jawa Barat itu mengunggah aktivitasnya saat melakukan percakapan daring dengan beberapa siswa SMP di Tasikmalaya.
BACA JUGA: Dua Survei Terbaru Tempatkan Ridwan Kamil sebagai Capres Alternatif dan Cawapres Potensial
Ridwan Kamil mengapresiasi aksi beberapa murid yang urunan membeli sepatu untuk seorang teman kelasnya. Konten tersebut diunggah pada Selasa (14/3/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam unggahan itu, Ridwan Kamil menggunakan jaket kuning yang identik dengan warna khas partai politik, yakni Golkar. Ridwan Kamil pun saat ini tercatat sebagai kader partai berlambang pohon beringin itu.
Sabil melalui akun Instagram pribadinya kemudian berkomentar ‘Dalam zoom ini, Maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil ??? (Dalam zoom ini, kamu ini sedang jadi gubernur jabar atau kader partai atau pribadi)’.
BACA JUGA: Uu Siap Melanjutkan Kepemimpinan Ridwan Kamil
Eks Wali Kota Bandung itu kemudian menyematkan pin pada komentar Sabil dan membalasnya. “Menurut Maneh Kumaha? (menurut kamu gimana?)”. (jpnn)