Berita Bekasi Nomor Satu

Pemkab Bekasi Tangani Sekolah Rawan Banjir

TERENDAM BANJIR: Anak-anak bermain di halaman SDN Bojongsari 04 yang banjir akibat luapan sungai Citarum di Kedungwaringin, beberapa waktu lalu. ARIESANT/RADAR BEKASI  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang tengah menyiapkan sejumlah solusi bagi sekolah rawan banjir agar segera direalisasikan pembangunannya. Diharapkan solusi ini mampu membuat kegiatan belajar mengajar tetap terlaksana tanpa gangguan kondisi cuaca.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro mengungkapkan, pihaknya telah membuat beberapa opsi untuk menangani gedung sekolah di lokasi rawan banjir, salahsatunya dengan membuat desain khusus. Menurut Benny, gedung sekolah dapat dibangun lebih tinggi dari permukaan jalan. Pembangunan dilakukan dengan memasang barisan pilar kokoh sebagai penyangga.

“Jadi dibuat ada basement-nya. Sehingga kalau kering, itu bisa dipakai basement, tempat parkir. Tapi kalau banjir, gedung sekolah atau ruang kelasnya tetap aman, tidak terendam. Desainnya masih terus disusun,” ungkap Benny.

Selain itu, upaya lainnya adalah dengan memindahkan sekolah ke lokasi aman. Langkah ini akan dikoordinasikan dengan dinas terkait agar dapat terlaksana.

“Bisa dipindahkan lokasinya ke lokasi yang lebih aman. Kondisi dilakukan apabila memang lingkungan sekitarnya tidak memungkinkan lagi untuk dibangun gedung baru,” tambahnya.

Benny memastikan, Pemerintah Kabupaten Bekasi berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih agar pembangunan sekolah digelar maksimal.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturahman mengatakan bahwa kondisi cuaca masih cukup memengaruhi kegiatan belajar mengajar. Apalagi, ketika curah hujan tinggi, para siswa terpaksa diliburkan karena beberapa sekolah terendam banjir.

Imam berharap, dengan dibuatnya desain khusus kondisi demikian tidak terulang. Sehingga siswa pun dapat belajar sebagaimana mestinya tanpa khawatir akan bencana banjir.

“Harapan kami, tentu, untuk lokasi-lokasi yang rawan banjir, pembangunan sekolahnya diberikan treatment khusus sehingga tidak ada lagi sekolah banjir atau sebagainya. Karena memang masih ada beberapa lokasi sekolah yang berada di dataran rendah, bahkan lebih rendah dari permukaan jalan,” ucap dia.

Imam mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang agar kondisi tersebut dapat ditindaklanjuti.

“Alhamdulillah, dari Dinas Cipta Karya sudah mendukung sehingga akan dibuat desain khusus,” tutupnya. (ris/adv)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin