Berita Bekasi Nomor Satu

Usaha Kuliner Makin Diminati

Illustrasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Momentum ramadan kerap dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat khususnya di wilayah Kota Bekasi untuk membuka usaha kuliner.

Hal itu juga dibenarkan Ketua Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Klaster Makan dan Minum (Mamin) Kota Bekasi, Afif Ridwan. “Memang momen ramadan ini cukup spesial karena banyak masyarakat yang dadakan membuka usaha makanan dan minuman,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (19/3).

Menurutnya jenis usaha makanan dan minuman dipilih karena memiliki tingkat ketertarikan yang cukup tinggi bagi masyarakat. Selain mudah, jenis makanan dan minuman cukup banyak dicari saat bulan ramadan.

“Takjil seperti makanan dan minuman adalah usaha yang cukup mudah untuk dibuka secara dadakan, selain mudah juga banyak dicari masyarakat,” tuturnya.

Masyarakat yang memilih untuk membuka peluang usaha di bulan ramadan relatif meningkat hampir dua kali lipat.

“Untuk kuliner cukup tinggi bisa dua kali lipat, terutama yang jual menu makan dan kue-kue lebaran kalau di angka persentase bisa sampai 100 persen,” jelasnya.

Banyak masyarakat yang memanfaatkan penjualan daring untuk menjangkau pembeli dari sejumlah wilayah.

“Kalau takjil jual di depan rumah pinggir jalan juga jadi, terus ditambah media online bisa memudahkan mereka untuk berjualan,” ucapnya.

Afif mengatakan, bukan hanya masyarakat biasa saja yang memanfaatkan momen ramadan untuk membuka peluang usaha kuliner, namun para pengusaha makanan juga kerap memanfaatkan momen ramadan untuk beralih pada usaha kuliner takjil.

“Ada juga pedagang yang memang sudah biasa jualan tapi bukan jualan makanan, memanfaatkan momen ramadan ini untuk beralih ke jualan kuliner takjil,” jelasnya.

Menurutnya menu kuliner banyak diburu saat Ramadan khususnya pada masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan padat penduduk.

“Karena pasar kuliner di bulan ramadan naik tinggi, di perkotaan yang masyarakatnya sibuk, tidak sempat masak saat buka dan sahur, jadi mereka butuh lauk dan hidangan puasa siap saji yang praktis,” terangnya.

Bertambahnya jenis usaha kuliner saat Ramadan diakuinya tidak berpengaruh pada pelaku usaha lama,karena mereka sudah memiliki pelanggan tetap.

“Tidak ada dampak berarti, kalau UMKM yang sudah lama sudah ada pelanggan tetap karena mereka sudah punya produk yang lebih lama dikenal oleh masyarakat,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin