Berita Bekasi Nomor Satu

Format Apresiasi Kinerja Pj Bupati

ILUSTRASI" Foto udara sejumlah perusahaan yang berada di kawasan industri GIIC, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Minggu (26/3). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mencatat kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 500 miliar pada tahun 2022 lalu.

Capaian ini menjadi modal besar upaya mendongkrak percepatan pembangunan dalam berbagai sisi di Kabupaten Bekasi

Peningkatan PAD ini tertuang dalam hasil evaluasi kinerja Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada triwulan ketiga, merupakan satu dari beberapa apresiasi yang diberikan kementerian.

Dani mengatakan, pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras semua pihak yang memiliki visi yang sama, yakni memberikan perbaikan secara menyeluruh di Kabupaten Bekasi.

“Tentu ini bukan hanya pencapaian saya pribadi, melainkan kerja tim seluruh jajaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi,” ujar Dani.

Menurut dia, naiknya PAD juga merupakan hasil dari penagihan piutang yang dilakukan para wajib pajak, sejak pandemi dua tahun terakhir, banyak warga yang menunda akibat penurunan ekonomi.

Setelah ekonomi kembali pulih, lanjut Dani, pihaknya langsung mengoptimalkan penagihan pada wajib pajak yang menunggak. Bahkan, penagihan pun turut melibatkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi, sebagai pengacara negara.

“Kami terus optimalkan dari piutang pajak selama pandemi dua tahun, karena banyak yang menunda pajak dan nilainya cukup besar,” terang Dani.

Selain dari piutang, peningkatan PAD juga diraih dari pajak katering yang terus dimaksimalkan. Dani mengaku, potensi pajak dari jasa boga di Kabupaten Bekasi terbilang tinggi. Sebagai daerah dengan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, ribuan pabrik berdiri di Kabupaten Bekasi. Kemudian tidak sedikit dari mereka yang menggunakan jasa katering.

“Dari ribuan perusahaan, katakanlah setengahnya menggunakan jasa catering, makanya nilainya besar. Setidaknya satu juta pekerja menggunakan jasa catering, dan itu pajaknya 10 persen per porsi. Satu porsinya Rp 10.000 saja, berarti kan pajaknya Rp 1.000,- kemudian dikali berapa porsi,” beber Dani.

Selanjutnya, peningkatan pendapatan juga dihasilkan dari kenaikan dana transfer, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi. Bahkan Pemkab Bekasi kini gencar membuka komunikasi dengan pusat maupun provinsi, untuk menggali sumber keuangan.

“Hasilnya, ada atensi dari pusat dan provinsi untuk Kabupaten Bekasi. Lalu berdasarkan hitungan, pendapatan kami naik Rp 500 miliar. Tentu ini jadi modal yang baik untuk pembangunan dan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Capaian lain yang turut diapresiasi, yakni penurunan angka pengangguran dan keberhasilan menekan angka stunting. Kabupaten Bekasi sukses menekan angka stunting dari semula 21 persen pada 2021 lalu, menjadi 17 persen pada 2022.

Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga turut naik. Kini IPM Kabupaten Bekasi menjadi yang tertinggi diantara kabupaten lainnya di Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM di Kabupaten Bekasi 2022, mengalami kenaikan 0,8 poin dari tahun 2021 lalu, yang berada pada angka 74,45 poin.

Meski demikian, diakui Dani, terdapat beberapa catatan yang perlu diperbaiki, yakni penanganan pengangguran. Dengan meningkatnya perekonomian, jumlah pencari kerja pun turut mengalami peningkatan, hingga membuat angka pengangguran terbuka turut naik.

“Persoalannya, karena Kabupaten Bekasi ini magnet bagi tenaga kerja dari berbagai daerah, sehingga banyak yang datang. Tapi terus kami upayakan untuk meningkatkan kompetensi, terutama bagi tenaga kerja lokal,” beber Dani.

Sementara Ketua Forum Musyawarah Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat (Format) Kabupaten Bekasi, Apuk Idris, mengapresiasi capaian yang diraih Pemkab Bekasi. Diharapkan, capaian ini menjadi jawaban atas berbagai isu yang mengganggu pembangunan di Kabupaten Bekasi.

“Jadi kan sudah terbukti kinerja Pj bupati seperti apa. Masyarakat bisa melihat bagaimana kepemimpinan yang sekarang. Kabupaten Bekasi sudah mengalami banyak peningkatan. Kami berharap, ada keberlanjutan pada kepemimpinan yang akan datang. Kalau bagi kami, yang penting pemimpinnya bagus, hasil kelihatan, jangan diganggu kerjanya. Ini sudah pencapaian yang cukup baik,” tegas Apuk. (and)