Berita Bekasi Nomor Satu
Opini  

Mengapa Cak Anas Dirindukan Banyak Orang?

Syahrul Efendi Dasopang.

Oleh: Syahrul Efendi Dasopang*

JELANG beberapa hari lagi dari jadwal bebasnya Cak Anas dari penjara, terpantau demikian besarnya animo publik untuk menyaksikan dan mengikuti dari dekat peristiwa bebasnya tokoh unik ini. Hal ini pertanda, biarpun bertahun-tahun Cak Anas hilang dari arena dan peredaran peristiwa politik, tetap saja pamor dan daya tariknya tidak serta merta hilang.

Sebagaimana yang diketahui, saat ini ramai sekali kelompok-kelompok masyarakat yang merencanakan ikut menyambut dengan hadir di lokasi Penjara Sukamiskin pada momen bebasnya Cak Anas. Sebagian ada yang akan terbang dari daerah menuju Bandung hanya untuk ikut menghadiri momen bebasnya Cak Anas. Dengan demikian, diprediksi Bandung akan menerima aliran massa cukup besar dari berbagai titik.

Setelah Cak Anas bebas dari penjara, diperkirakan akan banyak jadwal baginya membangun interaksi yang lebih dekat dengan publik, khususnya dengan para pengagum dan pendukungnya dimana-mana. Sebagai tokoh yang banyak pengalaman dan ditakdirkan dalam posisi unik dalam konstelasi nasional serta ditambah kecerdasannya yang genuine, Cak Anas akan meraih banyak perhatian dan sambutan dari publik dimana-mana.

Sosok Cak Anas yang kalem, bersahaja, berwibawa, hati-hati, tapi tajam secara inteligensi, melambangkan kekhasan kearifan lokal atau local genius Indonesia. Sosok dengan kriteria kebapakan, arif, ngayomin, sederhana, low profile, berkualifikasi panutan, tapi visioner, merupakan sosok pemimpin yang selalu diidamkan oleh setiap orang Indonesia pada umumnya. Orang Indonesia selalu saja membutuhkan sandaran keamanan nasibnya pada sosok pemimpin semacam itu. Dan tanpa bermaksud melebih-lebihkan, menurut pendapat saya, sosok Cak Anas memenuhi dahaga orang-orang Indonesia pada umumnya yang menginginkan hadirnya pemimpin khas Indonesia.

Orang-orang Indonesia itu, biar bagaimana pun modernisasi telah banyak menggerus nilai-nilai budaya tradisional mereka, tetap saja hubungan patron – klien langgeng dan aktif dalam dinamika kehidupan mereka. Jadi itulah salah satu sebab, mengapa sosok Cak Anas dirindukan oleh publik di Indonesia.

Dari sisi objektif, tak bisa disangkal, bahwa saat ini terdapat suasana nasional yang tidak beres menurut perasaan publik. Boleh dikatakan, publik merasa nasib di masa depan masih serba tidak pasti. Leadership nasional yang kokoh dan memberi inspirasi, kosong. Kehadiran pemimpin yang membimbing, sebagai sandaran dan rujukan, rasanya juga kosong, sehingga akibatnya publik diliputi perasaan insecure.

Sementara itu, publik telah lama terkesan dengan sosok Cak Anas. Performa sosok ini dirasa sejuk, stabil dan memberi harapan pada publik untuk melepaskan belitan perasaan insecure manakala dia diberi kesempatan lebih luas untuk memimpin dan membimbing bangsa yang beraneka golongan ini.

Cak Anas sebenarnya, biar pun dia sebagai orang Jawa, sedikit banyak mengingatkan orang pada sosok Mohammad Hatta. Kecerdasan alamiah dan artikulasi lisannya juga terstruktur, teratur, tapi padat makna, memiliki persamaan dengan gaya komunikasi Hatta. Hatta juga seorang pemikir sekaligus administrator yang sukses. Lain itu, sikap hidupnya yang demokratis dan egaliter, membuat Hatta dikenang memiliki legacy yang besar dalam membentuk Indonesia kontemporer.

Seperti halnya para aktivis politik yang mengalami tahun-tahun dalam panjara, Cak Anas niscaya lebih menghargai dan menghayati artinya hidup bebas sebagai orang merdeka. Saya kira, akan banyak hikmah yang dipetik oleh Cak Anas dari pengalamannya sebagai orang tahanan. Saya yakin perasaannya akan sangat sensitif saat melihat rakyat yang terpenjara oleh penderitaan hidup. Akibatnya motivasi untuk membela mereka yang terbelenggu dan tertindas juah lebih kuat.

Sebagaimana Anwar Ibrahim yang kini menjadi PM Malaysia merangkum pelajaran dari masa hidupnya sebagai orang yang dipenjara, dengan mengatakan, “Ada hikmahnya mendewasakan saya, saya lebih paham bebas dan demokratis karena saya tahu hidup dalam kongkongan,” ungkap Anwar Ibrahim dalam CT Corp Leadership Forum di Jakarta, Senin (09/01/2023), mengisahkan hikmah dirinya mengalami penjara.

Menutup artikel singkat ini, saya ucapkan, selamat datang Cak Anas ke alam kebebasan. Rakyat menunggu kepemimpinan Anda untuk membela mereka untuk hidup lebih bebas dari penderitaan dan untuk lebih longgar mengejar harapan. (***)

* Penulis Pengamat Sosial


Solverwp- WordPress Theme and Plugin