Berita Bekasi Nomor Satu

Jalan Cikarang-Cibarusah Ganti Nama jadi KH R Ma’mun Nawawi

TUNJUK PLANG: Gubernur Jawa Barat. Ridwan Kamil bersama Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menunjuk plang nama Jalan K.H Raden Ma'mun Nawawi pengganti Jalan Cikarang-Cibarusah, di Desa Sukadami, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (11/4). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan bersama Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Tedy Aditya Bennyahdi beserta Dandim 0509/Kabupaten Bekasi, Letkol Inf. M Horison, meresmikan Jalan K.H Raden Ma’mun Nawawi sebagai pengganti Jalan Cikarang-Cibarusah.

“Aspirasi masyarakat di Kabupaten Bekasi untuk perbaikan dan pelebaran Jalan Cikarang-Cibarusah itu yang paling banyak muncul,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil ini di lokasi, Selasa (11/4).

Namun kata dia, proyek pelebaran jalan terbentur anggaran pembebasan yang sejatinya merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.

Hingga kemudian, Emil menginstruksikan Dani Ramdan untuk memprioritaskan anggaran penggantian lahan, sehingga proyek perluasan dan perbaikan bisa direalisasikan pada 2021 lalu.
“Dana untuk proyek pelebaran jalan sudah ada, akan tetapi tidak kunjung terserap, karena terkendala 16 bidang yang harus dibebaskan,” ucap Emil.

Ia bersyukur, akhirnya jalan yang merupakan tanggung jawab Provinsi Jawa Barat itu, akhirnya rampung dikerjakan tahun ini.

Sementara menurut Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, penyematan nama KH R Ma’mun Nawawi yang merupakan tokoh ulama asal Cibarusah, sebagai bentuk upaya agar sosok pejuang tersebut, bisa diajukan ke Kementerian Sosial (Kemensos), untuk diakui menjadi pahlawan nasional.

“Ada pelebaran jalan dan perubahan namanya, mudah-mudahan juga menjadi pendorong agar KH Ma’mun Nawawi diakui menjadi pahlawan nasional,” harap Dani.

Perbaikan Jalan KH R Ma’mun Nawawi ruas Cibarusah-Mekarmukti, dilakukan di sepanjang 2,3 kilometer sejak 2021 lalu. Ada pun pembiayaan proyek berasal dari APBD Pemprov Jawa Barat, yang menghabiskan anggaran mencapai Rp 17 miliar.

Salah satu warga setempat, Sodik (55), pemilik rumah toko (ruko) penjual makanan siap saji itu bersyukur atas pelebaran jalan yang dilakukan Pemprov Jabar bersama Pemkab Bekasi. Namun ia menyayangkan, di jalan tersebut tidak dilengkapi pembuangan saluran air (drainase) yang membuat tokonya kerap banjir saat hujan turun.

“Alhamdulillah sekarang jalannya sudah lebar. Tapi saya bingung, jalan dilebarkan, tapi kenapa tidak ada saluran airnya?. Kalau hujan gede, ya air ngalirnya ke arah ruko saya, makanya saya tambahin batu bata biar air ke tahan gak masuk,” beber Sodik. (ris)