RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, menagih uang kompensasi bau dari Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang sejak tahun 2022 yang tak kunjung cair menjelang hari raya Idul Fitri.
Padahal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sudah memberikan uang tersebut ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, namun hingga kini, dari 1.927 Kepala Keluarga (KK) belum juga menerima uang kompensasi bau itu.
Adapun besaran uang kompensasi bau untuk satu KK sebesar Rp 216.000 setiap bulan. Dan itu mereka terima setiap tahun, tapi dana kompensasi 2022 justru sama sekali belum diberikan.
“Kami sangat berharap uang kompensasi bau itu, apalagi menjelang lebaran. Ini kan kompensasi tahun 2022 hingga sekarang belum juga cair,” kata salah satu warga penerima uang kompensasi bau, Cahyono, Selasa (11/4).
Saat ini, warga sudah merampungkan berkas administrasi sebagai persyaratan pencairan, tapi tak kunjung ada kepastian kapan uang bau tersebut bisa terima. Otomatis, lambatnya proses administrasi di Pemkab Bekasi, membuat warga kesal.
“Lambatnya proses administrasi di Pemkab Bekasi ini, membuat masyarakat di Taman Rahayu penerima uang kompensasi bau merasa kecewa,” beber Cahyono.
Belum adanya jawaban yang pasti dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, kapan akan dicairkan, dan warga juga tidak dapat kepastian.
“Saat kami tanya dinas terkait yang mengurus proses pencairan uang kompensasi bau itu, jawaban mereka tidak bisa tau pasti hari dan tanggalnya kapan anggaran itu dicairkan,” sesal Cahyono.
Warga berharap, dana kompensasi dapat dicairkan sebelum hari raya Idul Fitri. Jika tidak, mereka akan melakukan aksi demonstrasi ke Pemkab Bekasi, sehingga ada kepastian. (pra)
