Berita Bekasi Nomor Satu

Mantan Anggota Parlemen India Ditembak Mati Saat Wawancara Langsung Siaran TV

Momen Atiq Ahmed ditembak di kepala dari jarak dekat. Atiq Ahmed dan saudara laki-lakinya tewas dalam insiden berdarah tersebut. (NDTV)

RADARBEKASI.ID, INDIA – Seorang mantan politikus India yang dihukum karena aksi penculikan, Atiq Ahmed, ditembak mati saat wawancara live di TV.

Dia ditembak tepat di kepala oleh sejumlah orang dengan pistol. Saudara laki-lakinya yang turut berjalan bersamanya, Ashraf, juga mengalami nasib sama. Dia mati setelah ditembak dari jarak dekat.

Atiq Ahmed dan Ashraf dikawal ketat oleh sejumlah polisi dengan tangan di borgol saat menuju ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis.

BACA JUGA: Rapat Raksasa Parpol di India, 7 Orang tewas Terinjak-injak Nyemplung Parit

Sambil berjalan, keduanya diwawancara oleh wartawan TV dan disiarkan langsung. Tiba-tiba, sebuah pistol didekatkan di kepala Atiq dan terdengar letusan. Atiq seketika roboh.

Sejumlah orang berpistol lantas menembak Atiq lagi dari jarak dekat saat sudah ambruk. Sementara, Ashraf juga ditembak dan ambruk di dekat tubuh Atiq.

BACA JUGA: Militer Myanmar Salah Ngebom India, Satu Desa Jadi Korban

Insiden berdarah itu terjadi pada Sabtu (15/4/2023) malam. Atiq dan Ashraf memang sudah diincar dan pelaku menyamar menjadi wartawan. Tiga pria yang menyamar sebagai wartawan kemudian menyerah kepada petugas dan ditahan.

Sebelumnya, salah seorang anak laki-laki Atiq, ditembak mati oleh polisi beberapa hari sebelum insiden tersebut.

Atiq memang pernah berkecimpung di politik dan menjadi anggota parlemen di India. Namun, dia juga terlibat dalam banyak kasus termasuk penculikan, pembunuhan, dan pemerasan selama dua dekade terakhir. Pengadilan setempat menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Atiq dan dua orang lainnya pada Maret lalu dalam kasus penculikan.

Dalam rekaman yang dibagikan secara luas di media sosial dan saluran TV, Atiq Ahmed ditanya apakah dia menghadiri pemakaman putranya. Kata-kata terakhirnya di depan kamera sebelum ditembak, “Mereka tidak membawa kami, jadi kami tidak pergi”.

BACA JUGA: Cerita Saksi Mata Detik-Detik Jembatan Gantung di India Ambruk

Menyusul insiden tersebut, Ketua Menteri Yogi Adityanath memerintahkan penyelidikan yudisial atas pembunuhan tersebut dan melarang pertemuan besar di distrik negara bagian Uttar Pradesh untuk memastikan kondisi kondusif. Sejumlah tokoh bertanya-tanya bagaimana seseorang dapat dibunuh di depan media dan dikawal polisi.

Siapakah Atiq Ahmed?

Atiq Ahmed memiliki karir panjang baik dalam politik dan dikenal juga di dunia kriminal. Dia pertama kali dituduh dalam kasus pembunuhan pada tahun 1979. Sepuluh tahun kemudian, dia muncul sebagai orang yang memiliki pengaruh kuat di Kota Allahabad bagian barat.

Dia memenangkan pemilihan pertamanya sebagai kandidat independen dan menjadi anggota parlemen negara bagian pada tahun 1989. Dia kemudian memenangkan kursi selama dua periode berturut-turut dan kemenangan keempatnya datang sebagai anggota parlemen dari partai daerah Samajwadi (SP).

BACA JUGA: Jembatan India Berusia 150 Tahun Ambruk, 120 Orang Tewas

Pada tahun 2004, Atiq Ahmed memenangkan kursi dalam pemilihan federal sebagai calon SP dan menjadi anggota parlemen. Sementara itu, kasus kriminalnya terus diajukan terhadapnya di Allahabad dan bagian lain negara bagian itu.

Atiq Ahmed memperebutkan beberapa pemilihan lagi dalam dekade berikutnya tetapi kalah. Pada tahun 2019, pengadilan tinggi India memerintahkan agar dia dipindahkan ke penjara di negara bagian Gujarat setelah terungkap bahwa dia merencanakan serangan terhadap seorang pengusaha dari sebuah penjara di Uttar Pradesh tempat dia ditahan menunggu persidangan dalam kasus lain.

BACA JUGA: Rusia Curhat ke Tiongkok dan India, Soal Bom Nuklir Bakal Digunakan Ukraina

Dia dibawa kembali ke Prayagraj pada Maret 2023 dari Gujarat untuk hadir di pengadilan setempat saat pengadilan mengumumkan hukumannya dalam kasus penculikan. Atiq Ahmed juga dibawa ke kota untuk diinterogasi dalam kasus lain. Saudaranya Ashraf, yang berada di penjara di distrik Bareilly, juga dibawa ke kota untuk diinterogasi.

Mereka berdua diinterogasi dalam pembunuhan Umesh Pal pada Februari 2023, seorang saksi kunci dalam pembunuhan Raju Pal tahun 2005, seorang anggota parlemen dari Partai Bahujan Samaj (BSP) daerah. Raju Pal telah mengalahkan Ashraf dalam pemilihan majelis tahun 2004 di kubu politik Atiq Ahmed.

Anak laki-laki Atiq Ahmed, Asad dan beberapa sosok lainnya disebut sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan Umesh Pal. Asad dan seorang pria lainnya dibunuh oleh polisi awal pekan ini dalam sebuah baku tembak. (jpc)