Berita Bekasi Nomor Satu

UMKM Mamin Rasakan Berkah Lebaran

ILUSTRASI: Pelaku UMKM memindahkan tahu yang sudah matang di salah satu pabrik tahu di Kawasan Cipendawa, Kota Bekasi. DOK/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) klaster makanan dan minuman (Mamin) di Kota Bekasi, merasakan adanya peningkatan penjualan hingga 100 persen di momen Lebaran 2023.

“Momentum perayaan Idul Fitri ini menjadi berkah bagi para pelaku UMKM, karena hampir sebagian besar usaha makanan dan minuman mengalami peningkatan pada jumlah penjualan,” ujar Ketua UMKM klaster Mamin Kota Bekasi, Afif Ridwan kepada Radar Bekasi, Selasa (25/4).

Menurutnya peningkatan penjualan terjadi hampir 100 persen, berbeda jauh dibandingkan dua tahun terakhir saat masa pandemi dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Perbedaannya sangat jauh bisa 100 persen sendiri, karena dua tahun kemarin kan ada PSBB jadi walaupun lebaran para pelaku usaha makanan dan minuman juga terbatas,” jelasnya.

Sementara beberapa jenis makanan cukup ramai dicari saat perayaan Idul Fitri seperti salah satunya bakso, mie ayam, soto dan beberapa jenis makanan siap saji yang ada di sejumlah restoran.

“Paling banyak dicari itu bakso, mie ayam ataupun soto dan beberapa jenis makanan siap saji lainnya. Karena orang pada bosen makan ketupat, biasanya ketupat itu hanya sebagai syarat dimakan cukup sekali saja,” tuturnya.

Selanjutnya, disampaikan bahwa peningkatan jumlah penjualan biasanya akan terjadi sampai 4 hari setelah lebaran, hal tersebut dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang libur dan belum memulai aktivitas kegiatan.

“H+4 lebaran biasanya masih ramai setelah itu akan normal kembali, karena sudah banyak juga masyarakat yang mulai beraktivitas kerja,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) Kota Bekasi, Maryanto menyampaikan, bahwa penjualan saat perayaan Idul Fitri memang mengalami peningkatan.

“Kalau Idul Fitri memang mengalami kenaikan sampai empat kali lipat, makanya kenapa tukang bakso dan mie ayam itu gak ada yang pulang atau tutup karena memang penjualan saat Idul Fitri itu rata-rata meningkat,” jelasnya.

Namun demikian, meskipun jenis makanan seperti mie dan bakso, menjadi menu makanan yang sering sekali dicari, tidak ada kenaikan harga pada beberapa jenis bakso.

“Harganya sama saja tidak ada yang dinaikan, yang terpenting kualitas tetap dipertahankan,” ucapnya.

Sehingga dalam hal ini disampaikan bahwa pada setiap tahunnya para penjual mie dan bakso, biasanya akan mencari karyawan pengganti untuk secara bergantian pulang kampung saat perayaan Idul Fitri.

“Biasanya kalau kurang kita cari karyawan lain, agar bisa gantian juga istirahat dan berjualannya. Karena setelah lebaran kami tetap berjualan tidak ada tutupnya,” pungkasnya. (dew)