RADARBEKASI.ID, BEKASI – Animo pengunjung mal pada periode lebaran tahun 2023 mencapai puncaknya dalam tiga tahun terkahir. Kondisi ekonomi masyarakat yang semakin membaik serta pembatasan aktivitas semakin longgar diperkirakan menjadi salah satu faktornya.
Belum lagi pemerintah menetapkan kebijakan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan diberikan tunai seluruhnya. Hiruk pikuk masyarakat di area pusat perbelanjaan modern terlihat di beberapa lokasi periode lebaran kemarin, keramaian mulai terlihat dua pekan sebelum lebaran.
Diketahui, trend pengunjung mal sempat redup sejak awal pandemi Covid-19, tepatnya di tahun 2020 silam.
Situasi mulai membaik usai pemerintah perlahan melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat. Pergerakan mulai terlihat pada tahun 2022, meskipun dirasakan belum sepenuhnya pulih.
Berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi pada periode lebaran kemarin, terlihat peningkatan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan dibanding tahun sebelumnya. Kondisi ekonomi yang mulai membaik dan melonggarnya aturan di pusat keramaian pasca pandemi Covid-19 menjadi faktor meningkatnya jumlah pengunjung.
“Kondisi ekonomi yang mulai membaik serta aktivitas masyarakat yang lebih longgar jika dibandingkan dengan kondisi Idul Fitri pada tahun sebelumnya yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Robert TP Siagian.
Peningkatan pengunjung dirasakan salah satu pusat perbelanjaan di Bekasi, pengunjung pada masa lebaran tahun ini meningkat hingga 200 persen. Dibandingkan dengan jumlah pengunjung harian normal, meningkat hingga tiga kali lipat.
“Kenaikan pengunjung pada masa ramadan tahun ini sangat baik dibandingkan dengan tahun lalu, naik sekitar 200 persen,” ungkap Pimpinan Unit Metropolitan Mall Bekasi, Djaelani.
Pada ramadan kemarin, kenaikan pengunjung terpantau mencapai puncaknya mulai H-14 sebelum lebaran. Jumlah pengunjung semakin meningkat usai periode pembayaran THR. Waktu-waktu tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membeli kebutuhan lebaran.
Beberapa hal dianalisa menjadi faktor tingginya jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan.
“Kami memperkirakan selain faktor ekonomi, penetapan status endemi di Indonesia turut berpengaruh sehingga pengunjung merasa lebih bersemangat ketika keluar rumah dan berbelanja,” tambahnya.
Grafik positif selama periode lebaran diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi secara umum. Pasalnya, prekonomian kota sempat mengalami penurunan saat pandemi Covid-19.
“Harapan tentunya ekonominya tumbuh, bukan mal nya saja, tetapi juga ekonomi secara makronya,” ungkap Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto. (sur/dew)










