Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Bantaran Kali Masih Waswas

PENGERJAAN TANGGUL: Pekerja mengoperasikan alat berat mengerjakan proses perbaikan tanggul di Kali Bekasi di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih Kota Bekasi , belum lama ini.DOK/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Proses normalisasi Kali Bekasi masih tahap pengerjaan. Normalisasi tahap satu baru menyentuh progress pekerjaan 50 persen. Kondisi ini membuat waswas warga bantaran Kali Bekasi.

Pasalnya, situasi berbeda masih harus dialami warga yang tinggal di sepanjang Kali Bekasi. Mereka masih dihantui banjir kiriman, meskipun hujan hanya turun dengan intensitas ringan di Kota Bekasi.

Diketahui, tahap satu normalisasi dikerjakan mulai dari Pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi (P2C) sampai ke Bendung Bekasi. Normalisasi ini ditujukan untuk mengendalikan banjir yang kerap terjadi di Kali Bekasi. Banjir akrab dengan warga di sepanjang kali saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah hulu, yakni kawasan Bogor.

Banjir terakhir kali dirasakan oleh warga pada Kamis (4/5) dini hari. Debit air yang cukup tinggi di Kali Bekasi merangsek masuk ke kawasan permukiman warga. Setidaknya ada tujuh titik banjir, termasuk di kawasan Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), dan Jaka Kencana, keduanya adalah wilayah permukiman warga yang lokasinya berada di tahap satu normalisasi kali.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Bambang Heri Mulyono mengatakan bahwa saat progres pengerjaan tahap satu menginjak 50 persen.

“Progres pengerjaan saat ini 50 persen,” katanya.

Normalisasi diantaranya dilakukan dengan mengeruk sedimentasi, serta membangun turap atau dinding kali. Pekerjaan yang telah dimulai sejak awal tahun 2021 tersebut ditarget selesai pada pada pertengahan tahun ini.

Terpisah Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Anjar Budiono mengatakan bahwa banjir yang terjadi pekan lalu disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi turun di daerah hulu. Banjir terjadi di beberapa lokasi, termasuk kawasan perumahan PGP dan Jaka Kencana yang saat ini masih dalam pengerjaan normalisasi kali.

“Kalau yang di Kali Bekasi masih ada pekerjaan dari balai, terutama yang di PGP sampai Bendung Bekasi belum selesai. Jadi kalau turap memanjang itu masih ada yang belum terbangun,” paparnya.

Pihaknya mengaku telah melakukan serangkaian upaya jika air meluap ke permukiman warga, diantaranya dengan membuka pintu air di Bendung Bekasi, serta menyalakan pompa air yang tersedia di berbagai titik kawasan permukiman.

Ia memastikan bahwa pekerjaan normalisasi masih terus berlanjut. Hanya saja pekerjaan saat ini masih dilakukan di titik-titik yang lahannya telah tersedia, berstatus Fasos Fasum. Selebihnya, masih menunggu pengadaan lahan di sepanjang aliran sungai.

“Jadi yang dikerjakan duluan itu yang clear, lahan PSU. Makanya di Kemang banyak yang PSU bisa dikerjakan duluan, PGP juga sama dikerjakan,” tambahnya.

Selama masih berpotensi turun hujan di wilayah hulu, pihaknya bekerjasama dengan kelompok masyarakat untuk mengantisipasi datangnya debit air dalam jumlah besar.

Sementara, salah satu warga Bantaran Kali Bekasi, Heri Kurniawan (35) mengaku masih khawatir jika air Kali Bekasi meluap karena proses normalisasi belum tuntas. ”Kalau ada turap, pembatas lebih tinggi mungkin bisa lebih aman, luapan air bisa dicegah. Kalau sekarang kita masih khawatir. Berharap semua normalisasi bisa segera selesai,”ujar warga yang tinggal di Rawapanjang, Kota Bekasi ini. (sur)