Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

345 JCH Bekasi Terancam Diganti, Hari Ini Batas Akhir Pelunasan Ongkos Haji

IlUSTRASI : Calon jemaah haji tiba di Asrama Haji Bekasi pada musim haji sebelum ada Pandemi Covid-19. Jumlah Calhaj yang menarik pelunasan di Kota Bekasi bertambah. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jemaah Calon Haji (JCH) reguler maupun cadangan di Kota Bekasi belum semua melunasi biaya haji (Bipih). Jumlah jemaah cadangan yang tercatat telah melunasi Bipih pun belum cukup untuk menutup jumlah jemaah reguler yang belum melunasi Bipih. Sementata hari ini merupakan hari terkahir pelunasan biaya haji, Jumat (12/5).

Pemerintah telah memberikan tambahan waktu pelunasan Bipih selama sepekan, mulai tanggal enam sampai 12 Mei. Hingga kemarin, ada 345 JCH reguler yang belum melunasi haji, terancam digantikan oleh JCH lain jika tidak melunasi sampai hari ini.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi, Hasbiallah membenarkan penambahan jumlah JCH yang melunasi Bipih pada waktu perpanjangan berjalan lambat. Meskipun, setiap hari pasti ada JCH yang datang dan melaporkan pelunasan Bipih, hanya saja tidak secepat di awal waktu pelunasan beberapa waktu lalu.

“Untuk pergerakannya memang agak lambat ya, kurang tau juga apa motifnya, yang jelas setiap hari sih pasti ada saja yang melunasi,” katanya, Kamis (11/5).

Ia menduga, hal ini terjadi karena sebagian besar JCH telah melunasi Bipih pada awal-awal waktu pelunasan dibuka. Hingga lima Mei kemarin, pihaknya masih menunggu 400 JCH yang belum melunasi Bipih hingga akhirnya diberikan perpanjangan waktu pelunasan.

Jemaah reguler yang tidak melunasi sampai batas akhir akan digantikan oleh JCH cadangan, total ada 375 orang JCH cadangan. Sampai kemarin, JCH cadangan yang belum melunasi Bipih tercatat 237 orang.

“Hasil update terkini yang belum melunasi, jemaah porsi masuk 345 orang, jemaah cadangan 237 orang,” tambahnya.

Data JCH ini akan dievaluasi pada akhir waktu pelunasan.Selama masa perpanjangan waktu pelunasan sepekan ini, beberapa JCH bertanya via telepon, ada juga yang datang langsung ke kantor Kemenag. Mereka bertanya dan berkonsultasi terkait dengan gangguan sistem pada Bank Syariah Indonesia (BSI) saat akan melunasi biaya haji.

Hasbiallah mengaku tidak bisa menjawab secara langsung terkait dengan sistem perbankan ini. Namun, JCH disebut tetap menyimpan uang di bank tersebut agar bisa segera memproses pelunasan biaya haji setelah sistem kembali berjalan normal.

Dalam keterangan resmi awal pekan kemarin, Menag, Yaqut Cholil Qoumas meminta jajarannya untuk konsentrasi penuh dalam mempersiapkan haji. Ia meminta tidak ada orientasi lain di luar kepuasan jemaah.

Laporan Kanwil Kemenag se Indonesia pada 8 Mei kemarin, rata-rata pelunasan biaya haji sudah menyentuh angka 90 persen. Ia menilai dalam kondisi ini diperlukan terobosan agar jemaah bisa segera melakukan pelunasan.

“Saya minta kepada Kanwil dan Kankemenag untuk tidak menunggu dan harus menjemput bola karena data calon jemaah itu sudah ada. Jangan menunggu jemaah datang melainkan bagaimana konsentrasi kita semua terhadap jemaah haji dan kita harus turun tangan,” katanya.

Pekan ini, langkah mitigasi penambahan kuota yang dilakukan diantaranya penyusunan KMA penambahan kuota haji, perpanjangan pelunasan haji reguler dengan penambahan kuota, addendum perjanjian kerjasama dengan maskapai, serta penambahan biaya lainnya.

Waktu pelunasan hingga pemberangkatan kloter pertama hanya berselang 15 hari, penambahan delapan ribu kuota haji juga akan menambah jumlah kloter sebanyak 19 kloter. Tambahan kuota haji akan diisi oleh jemaah cadangan. (Sur)