Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Enam Artis Adu Nasib di Pileg Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sederet nama artis akan meramaikan Pemilihan Legislatif (Pileg) DPRD Kota dan Kabupaten Bekasi pada Pemilu 2024 nanti. Sejumlah pihak menilai modal popularitas saja tidak cukup, publik pun harus cerdas memilih wakilnya di Parlemen, berdasarkan kapasitas hingga latar belakang publik figur yang akan mereka temukan di kertas suara Pemilu.

Berdasarkan data yang dihimpun Radar Bekasi, ada enam artis yang didaftarkan oleh Parpol menjadi Bacaleg DPRD. Berbekal popularitas, Parpol yakin dapat mendulang suara besar pada Pemilu 2024 mendatang.

Satu Bacaleg artis di Kabupaten Bekasi didaftarkan oleh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Bekasi adalah Sandy Permana. Pemeran Arya Soma dalam sinetron Misteri Gunung Merapi ini siap maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (Dapil) satu Kabupaten Bekasi, yang meliputi Kecamatan Setu, Cikarang Selatan, Cikarang Pusat, Serang Baru, Cibarusah, dan Bojongmangu. Diharapkan dengan kehadiran sosok Sandy Permana, bisa mendobrak suara Partai Hanura khususnya di dapil satu.

“Dengan kedatangan caleg artis ini, tidak hanya untuk popularitasnya saja. Tapi ada elektabilitasnya, bagaimana di masyarakat. Terpenting, bisa menjalankan visi misi partai, bukan hanya kepentingan diri sendiri. Sehingga bisa mendobrak suara khususnya di Dapil satu,” ujar Ketua Badan Perencanaan dan pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Hanura Kabupaten Bekasi Rahmat Hidayat kepada Radar Bekasi.

Pemeran Arya Soma dalam aktor film Misteri Gunung Merapi ini sekarang tinggal di Kecamatan Cibarusah, tepatnya perum TNI. Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Abu ini menuturkan, memilih maju sebagai wakil rakyat dari Dapil satu. Tidak hanya Sandy Permana, Abu juga membeberkan, akan ada artis lain yang bakal bergabung ke partainya, untuk maju sebagai caleg DPR RI.

“Pada prinsipnya Partai Hanura bersifat terbuka, untuk menerima bacaleg dari internal maupun eksternal, selama mereka memiliki visi dan misi yang sejalan dengan partai,” ungkapnya.

Kepada Radar Bekasi, Sandy Permana mengaku telah menyiapkan diri untuk bersaing memperebutkan kursi parlemen dari dapil satu pada Pileg 2024.”Tugas pertama yang akan saya lakukan menyapa atau bertemu dengan kader Partai Hanura, khususnya di Dapil satu,” ucapnya.

Keputusan artis kelahiran Jakarta 1979 ini memilih Partai Hanura, karena merasa ada kecocokan dan keyakinan bahwa partainya akan menjadi besar kedepannya. Walaupun pada Pileg 2019 lalu, Partai Hanura gagal mendapatkan kursi legislatif di Kabupaten Bekasi.

“Mungkin banyak orang menganggap partai Hanura itu partai kecil, tapi menurut saya untuk mendapatkan kursi di parlemen itu, bukan diukur dari besar kecilnya partai. Tapi dari kita, siap tidaknya untuk bahu-membahu, kerjasama antar kader partai untuk memenangkan partai Hanura pada Pileg 2024 mendatang,” katanya.

“Kedepannya saya akan fokus untuk memenangkan Partai Hanura Kabupaten Bekasi pada Pemilu 2024” sambungnya.

Sementara di Kota Bekasi, Parpol dengan Bacaleg artis paling banyak adalah Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Setidaknya ada empat nama yang tidak asing di dunia hiburan tanah air, diantaranya Pedangdut Juwita Bahar yang maju di Dapil IV, Pedangdut Vianty Arvy di dapil I, aktor sekaligus komedian Dede Sunandar di dapil V, dan Komedian Dolly Sapri di Dapil 2.

Bacaleg artis lainnya belakangan diketahui pedangdut Dewi Sanca, akan meramaikan persaingan di Dapil IV. Pedangdut yang namanya sudah lama tak muncul di jagad hiburan ini ada di daftar Bacaleg yang diajukan oleh Partai Golongan Karya (Golkar).

Menjadi Parpol bertabur bintang pada pendaftaran Bacaleg beberapa waktu lalu, DPD Perindo Kota Bekasi yakin akan memperoleh enam kursi pada pemilu 2024. Meskipun, pada pemilu sebelumnya partai besutan Harry Tanoesudibjo ini tidak mendapat kursi sama sekali di DPRD Kota Bekasi.

“Setiap Dapil ada satu artis. Sangat-sangat yakin (Bacaleg artis bisa mendulang suara). Kalau prediksi kursi kita, enam kursi,” kata Ketua DPD Perindo Kota Bekasi, Andrie Ariansyah.

Saat itu, partai Perindo mendaftarkan 50 Bacaleg DPRD Kota Bekasi. Dari jumlah tersebut, 39 persen diantaranya Bacaleg perempuan.

Memilih dan dipilih merupakan hak setiap warga negara. Sehingga, siapapun memiliki hak untuk mendaftarkan diri sebagai Caleg, calon kepala daerah tingkat II, tingkat I, maupun presiden jika telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Koordinator Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Kabupaten Bekasi, Afief Ardhila mengatakan, setiap Parpol telah memperhitungkan dampak Bacaleg artis berdasarkan popularitasnya. Namun, tidak cukup dengan popularitas saja, ada banyak hal yang mesti dipertimbangkan, diantaranya kapabilitas dan elektabilitas Bacaleg.

“Ya saya berharap tadi, bukan hanya modal popularitas, tapi secara wawasan harus ditempa juga. Karena di dunia hiburan dengan dunia pemerintahan itu berbeda kan,” katanya.

Selain popularitas menurutnya, merebut hati masyarakat tidak cukup bermodal paras tampan atau cantik dan branding milenial.

Sementara dari sisi masyarakat Bekasi, sebagai pemilih akan mempertimbangkan beberapa hal seperti latar belakang pendidikan, sepak terjang di dunia organisasi, hingga jejak aktivitas di dunia politik.

Meskipun, berdasarkan perjalanan anggota legislatif berlatar belakang artis di kancah nasional, ia tidak memungkiri ada yang mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai wakil rakyat. Untuk itu kata Afief, peran Parpol dalam sistem pengkaderan berperan penting dalam membentuk setiap Bacaleg yang akan bertarung dalam Pemilu.

Meskipun memiliki peluang besar di tengah kalangan pemilih pemula. Keseriusan artis untuk dipilih menjadi anggota legislatif akan berperan lebih besar, dibandingkan sekedar popularitas.

“Mereka harus sering mengadakan pertemuan dengan pemilih pemula, kalau mau terpilih. Kalau mereka hanya sosial media tidak terlalu signifikan, tetap harus tatap muka,” tambahnya.

Kemampuan Bacaleg menjadi catatan penting. Pasalnya kritik kepada anggota legislatif masih kerap terdengar, meskipun berangkat dari latar belakang politikus atau akademisi.

Terpisah, Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bekasi, Yusril Nager menekankan kepada masyarakat Kota Bekasi agar menjadi pemilih cerdas. Masyarakat diminta untuk lebih selektif, tidak begitu saja termakan popularitas.

“Itu tidak hanya dilihat dari popularitas saja, tetapi dilihat dari kualitas. Kalau hanya dilihat dari popularitas saja ya apa gunanya juga nanti ketika dewan, kemudian harinya tidak terlalu menggubris apa yang disampaikan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Pemilih cerdas kaya Yusril, tidak sebatas terbebas dari politik uang atau Money Politic. Melainkan, mampu menyeleksi sosok yang akan menjadi wakilnya di kursi DPRD.

Yusril meyakini, karakter masyarakat di Kota Bekasi sudah cukup selektif dalam menentukan pilihan, termasuk pada momen Pemilu.

“Kalau masyarakat sendiri sebagai tidak teliti atau tidak cerdas dalam memilih, maka dikemudian hari masyarakat sendiri yang akan merasakan dampak dari apa yang hari ini mereka pilih,” tambahnya. (Pra/Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin