RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kondisi Fikri (20) remaja di Kabupaten Bekasi, yang diduga menjadi korban salah tangkap dan mendapat tindak kekerasan aparat kepolisian saat penangkapan kelompok gangster, saat ini mengalami gangguan penglihatan.
Seperti yang disampaikan ayah korban, Raden Abdullah Suryana (46), saat ini kondisi putra pertamanya itu sudah membaik, hanya saja mengalami gangguan penglihatan akibat dari luka di bagian mata korban usai dipukuli di wilayah Setu.
“Alhamdulillah kondisinya sudah mulai membaik, tapi saat diperiksa, ada gangguan penglihatan karena luka yang dialaminya, sehingga saya minta nanti diperiksa lagi oleh dokter ahli saraf,” kata Suryana, saat ditemui di rumahnya, Kampung Cijengkol, RT 001 RW 002, Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Selasa (23/5).
Diceritakan Suryana, peristiwa itu terjadi saat putranya sedang keluar rumah untuk membeli nasi uduk usai begadang bersama sepupu dan kawan-kawannya di sebelah rumah.
“Awalnya, anak saya begadang di rumah bersama teman-temannya sampai pukul 02.00 WIB, kemudian menjelang subuh, ia hendak membeli nasi uduk. Tapi entah kenapa ketika sampai lokasi kejadian, langsung dihajar aparat kepolisian hingga terjatuh, karena dikira anggota gangster,” sesal Suryana.
Bahkan, putranya itu sempat melarikan diri menghindari aparat kepolisian yang mencegatnya saat di jalan, lantaran sepeda motor yang dibawanya tertinggal di lokasi.
“Begitu dia lari, motornya tertinggal dan balik lagi. Pak, saya nggak tahu apa-apa, tidak diberi kesempatan untuk membela diri, malah dipukuli terus, diinjak, diseret ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama yang lain,” beber Suryana.
Ironisnya, Suryana baru mengetahui putranya berada di Polsek Setu, dalam kondisi sudah terluka parah. Luka pada tubuh korban di bagian wajah mengalami memar dengan kedua mata lebam, bagian punggung mengalami luka cambukan, serta dibagian kaki luka lecet dan memar.
“Di wajah, mata mendelep ke dalam , memar. Ketika saya minta untuk berdiri, tidak mampu dan terjatuh,” terangnya.
Sebagai orang tua, dirinya tidak mendapat penjelasan jika putranya yang ada di Polsek Setu dalam kondisi terluka parah. Sebab, pihak kepolisian tidak ada yang mengatakan ini gangster atau bukan. Tapi kondisinya itu seperti pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang dikeroyok massa.
Oleh karena pihak keluarga berharap, pihak kepolisian bisa segera menindak lanjuti laporannya, agar kasus yang dialami Fikri bisa segera terungkap dengan terang benderang.
“Semoga kepolisian atau penegak hukum, dapat mengungkap seadil-adilnya apa yang dilakukan terhadap anak saya,” pinta Suryana. (pra)