Oleh: Muhammad Yulizar Firhani
Mahasiswa Magister Teknologi Pangan IPB
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pandemi Covid-19 memberikan banyak pengaruh dalam tatanan kehidupan manusia. Sistem kesehatan adalah hal utama yang terpengaruh selama pandemi. Kendati demikian, banyak hal lain yang terdampak oleh pandemi Covid-19 salah satunya adalah sistem pangan.
Sistem pangan di dunia selama ini menyediakan rantai pasok dalam keadaan normal yang berasumsi pada pola konsumsi masyarakat yang teratur. Pandemi Covid-19 menimbulkan kepanikan massal dan menyebabkan banyak wilayah serta negara melakukan lockdown.
Hal ini mengubah kebiasaan belanja masyarakat yang sebelumnya belanja secara berkala, menjadi menimbun bahan pangan dalam jumlah besar. Kebiasaan baru yang terjadi selama pandemi ini, praktis membuat rantai pasok menjadi terganggu.
Pandemi juga membuat setiap individu membutuhkan produk yang dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini menyebabkan permintaan pasar terhadap produk immune booster meningkat. Tantangan – tantangan ini perlu dijawab oleh pihak – pihak terkait agar sistem pangan tetap kokoh, baik dalam kondisi normal maupun abnormal seperti saat pandemi.
Tantangan terkait sistem pangan pada masa pandemi dapat ditanggulangi dengan beberapa potensi alternatif solusi yaitu, inovasi pada rantai pasok dengan digitalisasi, manajemen food waste dan food loss, serta mendesain pangan sesuai kebutuhan masyarakat.
Ringkihnya sistem pangan dan rantai pasok selama pandemi mengindikasikan bahwa dibutuhkannya dukungan automasi dan artificial intelligence untuk membantu terbentuknya rantai pasok yang lebih baik. Digitalisasi rantai pasok dari produsen hingga konsumen menyebabkan kebutuhan dapat dipantau secara real-time, sehingga pihak – pihak terkait dapat menyesuaikan kondisi rantai pasok dengan gesit.
Produsen dapat menyesuaikan forecast produksi sesuai pasar, distributor dapat melakukan pendistribusian barang secara tepat sesuai kebutuhan pasar, dan konsumen memiliki keleluasaan untuk mencari dan mendapatkan akses terkait bahan pangan yang dibutuhkan.
Manajemen food waste dan food loss juga menjadi salah satu solusi untuk mempertahankan sistem pangan. Pengaturan yang tepat mengenai hal ini dapat membantu untuk memaksimalkan ketersediaan pangan yang ada, sehingga sistem pangan tetap kokoh apabila kejadian luar biasa seperti pandemi melanda.
Desain pangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara aktual dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kondisi luar biasa seperti pandemi. Desain pangan harus senantiasa agile dengan kondisi masyarakat sehingga tidak terjadi ketimpangan supply dan demand pada saat yang dibutuhkan. Berkaitan dengan hal ini, pihak – pihak yang terkait terutama produsen harus secara proaktif melihat kebutuhan masyarakat guna memberikan dampak positif dari pangan yang didesain, dalam konteks pandemi adalah dampak kesehatan.
Sistem pangan merupakan suatu poin yang perlu diperhatikan apabila kita sebagai penduduk Bumi hendak senantiasa selamat pada kondisi – kondisi luar biasa seperti pandemi Covid-19. Tantangan yang berdampak pada sistem pangan dalam kondisi yang luar biasa membutuhkan respon yang juga luar biasa. Hendaknya para stakeholders menaruh perhatian khusus pada hal tersebut agar sistem pangan tetap kokoh dan dapat diandalkan dalam kondisi apapun. (*)