Berita Bekasi Nomor Satu

Ajak Pelajar Sadar Stunting

PENYEMATAN DUTA: Lurah Jatirangga, Ahmad Affandi menyematkan duta remaja sadar stunting di Sekolah SMA Yadika 11 di Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (25/5). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan siswa sekolah SMA Yadika 11 mengikuti sosialisasi penyuluhan bahaya sadar stunting yang dihelat oleh Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi. Kamis (25/5).

Lurah Jatirangga, Ahmad Affandi menjelaskan, pelaksanaan sosialisasi stunting merupakan inovasi dan kolaborasi kelurahan Jatirangga dengan Puskesmas Jatisampurna dan TKK untuk membentuk remaja sadar stunting.

“Kita ingin pembentukan remaja sadar stunting, mendorong para remaja untuk mengerti bahaya stunting dan dengan preventif kita tarik jauh di belakang di usia remaja, subur ini mengerti memahami bahaya stunting,”ujar Ahmad Affandi, Kamis (25/5).

Alasannya memilih remaja sebagai sasaran sosialisasi sadar stunting, karena jumlah remaja di Jatirangga cukup tinggi dibanding dewasa.

“Remaja ini merupakan jumlah penduduk paling banyak di Jatirangga, jadi kalau kita rata ratakan jumlah penduduk usia remaja ini sangat banyak, dan mendorong remaja ini untuk mengetahui stunting itu,” jelasnya.

Meski demikian, pihaknya mengklaim saat ini belum ditemukan warganya yang menderita stunting. Namun pihaknya terus melakukan pencegahan dengan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

“Kita akan melaksanakan berjenjang ke sekolah lain dan kita akan bentuk duta dan sehingga banyak warga mengerti akan bahaya pada stunting,” bebernya.

“Kalau stunting di Jatirangga nol, tapi memang, kita ada warga kami tinggi badan dibawah, stunting itu sendiri sudah dicek tidak ada,” sambung Affandi

Setelah melakukan sosialisasi, pihaknya menyematkan beberapa siswa SMA yang dinobatkan sebagai duta remaja sadar stunting.

“Bahwa mereka (remaja) rasa ingin pengetahuan nya sangat tinggi dan mereka aktif di sosial media dan itu yang kita dorong, dan itu jadi duta duta remaja sadar akan stunting,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu duta stunting, yakni Aliandra dari kelas IPA 2 SMA Yadika 11 mengaku sosialisasi tersebut membuatnya lebih memperhatikan asupan gizi.

Dia bersama siswa lainnya pun mengaku kaget dapat dijadikan Duta Stunting remaja. Meski demikian, hal ini akan diterapkan olehnya dan berusaha mentransformasi kepada banyak remaja lainnya. “Ya jujur agak kaget, kedepannya ini bisa menambah wawasan,” pungkasnya.

Diketahui, data Dinas Kesehatan Kota Bekasi tahun 2022 akhir mencatat, prevalensi jumlah anak yang mengalami stunting di Kota Bekasi mencapai 4.575 anak atau sekitar 3,4 persen, angka tersebut turun 5,5 persen dibanding tahun 2021.

Adapun fokus penanganan stunting di Kota Bekasi tahun 2022 sekitar 29 kelurahan, lalu di tahun 2023 itu ada 46 Kelurahan, dan di tahun 2024 sampai 56 Kelurahan .(rez)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin