Berita Bekasi Nomor Satu

Kualitas Udara Buruk, KLHK Gelar Uji Emisi Kendaraan

IIllustrasi : Salah satu pekerja melakukan uji emisi kendaraan roda dua, di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Senin (5/6). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Buruknya kualitas udara di wilayah Kabupaten Bekasi, membuat daerah ini menjadi salah satu wilayah pilot project uji emisi serentak bersama sembilan kota/kabupaten lainnya di wilayah Jabodetabek, yakni Kota/Kabupaten Bogor, Kota/Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Depok dan DKI Jakarta.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan delapan kota/kabupaten yang ada di wilayah Jabodetabeka.

Di Kabupaten Bekasi, uji emisi dilakukan di Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat.

Staf Direktorat Udara KLHK, Heru Krisnanto mengatakan, bahwa berdasarkan indeks kualitas udara wilayah di Jabodetabek, termasuk Kabupaten Bekasi, masuk kategori buruk. Hal itu disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, karbon monoksida (CO).

“Dari hasil evaluasi kualitas udara, nilai indeks perhitungan yang dimiliki oleh wilayah Jabodetabek itu memang kurang baik dibanding daerah-daerah lainnya. Salah satu penyebab utamanya adalah, banyaknya kendaraan bermotor yang ada di wilayah Jabodetabek, ” ujar Heru, Senin (5/6)

Ia juga mengungkapkan, bahwa berdasarkan alat pemantauan kualitas udara secara daring (online) menunjukkan wilayah Kabupaten Bekasi bersama delapan wilayah lainnya, dengan indikator berwarna kuning hingga merah, yang berarti tidak bagus.

“Hasil pemantauan dari alat pemantau kualitas udara secara daring, beberapa minggu terakhir ini, hasil yang dikeluarkan memang kurang baik. Kalau melihat dari hasil pemantauan tersebut, itu nanti ada indikator warna yang istilahnya bisa dibaca oleh masyarakat. Untuk warna kuning, misalnya kondisi udara wilayah tersebut kurang sehat. Jadi disitu masyarakat harus hati-hati. Harus lebih care terhadap kualitas udara yang berwarna kuning. Kualitas udara yang bagus itu berwarna hijau, baru kemudian biru, kuning dan seterusnya, serta abu-abu hingga hitam,” beber Heru.

Ia menambahkan, uji emisi pada sembilan wilayah ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dan menargetkan sebanyak 2.600 kendaraan bermotor dilakukan uji emisi, mulai dari roda dua yang berbahan bakar bensin hingga roda empat dengan bahan bakar solar. Dan kegiatan uji emisi ini juga akan dimasukan ke dalam rekor muri.

“Uji emisi hari ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang setiap tahun dilaksanakan pada 5 Juni. Dan untuk total kendaraan pada saat uji emisi ini masuk ke dalam rekor muri. Sebanyak 2.600 kendaraan di sembilan titik dilakukan uji emisi” terang Heru.

Salah satu warga yang telah mendaftar dan mengikuti uji emisi kendaraan gratis, Riski (25), sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Saya sebagai pemilik kendaraan bermotor yang juga warga Kabupaten Bekasi, mendukung kegiatan ini, sehingga bisa tau kondisi motor saya,” ucap Riski. (ris)