Berita Bekasi Nomor Satu

Tekan Polusi Udara, Kendaraan Diuji Emisi

CEK KENDARAAN: Petugas memeriksa kendaraan roda empat saat melakukan uji emisi di Halaman Parkir Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (5/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ribuan kendaraan menjadi sasaran uji emisi yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tepat di Hari Lingkungan Hidup Sedunia kemarin.

Wilayah Jabodetabek menjadi prioritas untuk dijadikan Pilot Project, serta hasil evaluasi indeks kualitas udara di wilayah ini menunjukkan hasil kurang baik.

Uji emisi kendaraan di wilayah Kota Bekasi dilaksanakan di area Stadion Patriot Candrabhaga, lokasinya tepat berada di jantung kota, di sisi Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Satu persatu kendaran yang telah mendaftarkan diri masuk, diuji emisi gas buangnya.

Tidak hanya kendaraan roda empat, uji emisi gratis ini juga bisa diakses oleh pemilik kendaraan roda dua. Pelaksanaan uji emisi tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan pemerintah daerah di masing-masing wilayah.

“Ada beberapa alasan kegiatan ini diprioritaskan pada 9 kabupaten kota ini. Pertama, ini pilot project, artinya percontohan. Supaya nanti bisa ditularkan kegiatan-kegiatan di wilayah lain, ada beberapa tipe wilayahnya mirip dengan Jabodetabek, contoh Bandung Raya, Surabaya, Solo, Jogja dan sekitarnya,” kata Staf Direktorat Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Heru Krisnanto, Senin (5/6).

Salah satu penyebab utama indeks kualitas udara Jabodetabek kurang baik kata dia, yakni besarnya jumlah kendaraan bermotor dibandingkan dengan daerah lain. Emisi gas buang kendaraan bermotor ini disebut akan berdampak serius terhadap kualitas udara di Jabodetabek.

Total ada 2.600 kendaraan yang dilakukan uji emisi, tersebar di 9 titik pengujian, salah satunya Kota Bekasi. Uji emisi di daerah penyangga DKI Jakarta, dibatas 75 kendaraan.

“Yang kedua, hasil pemantauan dari alat pemantau kualitas udara secara online. Hasil yang dikeluarkan dari kualitas udara secara online itu memang beberapa minggu terakhir ini kurang baik,” tambahnya.

Untuk mengetahui kualitas udara di Kota Bekasi secara realtime selama 24 jam, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memiliki alat Air Quality Monitoring System (AQMS). Selain kendaraan, faktor lain yang mempengaruhi kualitas udara di Kota Bekasi adalah aktivitas perusahaan.

“Memang kondisi udara di Kota Bekasi tidak bagus-bagus banget, tapi kan kontribusinya tidak hanya dari uji emisi kendaraan, ada juga uji emisi perusahaan ataupun sebagainya,” ungkap Sekretaris DLH Kota Bekasi, Kiswatiningsih.

Selain menggunakan alat pengujian secara realtime, DLH Kota Bekasi melakukan pengukuran secara berkala sebanyak dua kali setahun. Dilakukan di beberapa lokasi mewakili perumahan, terminal, industri, dan lokasi lainnya.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan bahwa pihaknya melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap aktivitas yang berpotensi mencemari udara. Salah satunya di lingkungan perusahaan, baik secara rutin maupun sidak oleh petugas.

“Dalam pengecekan uji berkalanya ada, secara tiba-tiba juga ada, itu kita lakukan,” tambahnya.

Bentuk antisipasi lain untuk menjaga kualitas udara Kota Bekasi termasuk dengan cara melakukan penghijauan. Dewasa ini, warga di lingkungan kata dia, telah menunjukkan tren positif terkait dengan keikutsertaan dalam melakukan penghijauan. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin