Berita Bekasi Nomor Satu

Awasi Jalur Masuk Hewan Kurban

Illustrasi : Pedagang hewan Kurban, Sayadi Ogay memberikan makan sapi di lapaknya di Kawasan Cikunir, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi bakal memperketat jalur keluar masuknya pengiriman hewan kurban jelang perayaan Idul Adha 2023.

Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya pengiriman hewan ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, mengatakan, pihaknya akan mengundang Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk mengantisipasi masuknya penyakit menular pada hewan kurban jelang perayaan Idul Adha

“Untuk antisipasi terhadap apa LSD maupun PMK nah pasti kita perketat jalur transportasi keluar masuk hewan. Kita antisipasi juga ada jalur-jalur tikus,” kata Herbet

Dia menerangkan, nantinya Pemkot Bekasi juga akan memeriksa dokumen pengiriman hewan ternak dari luar daerah tersebut.

“Sasaran kita kalau ada hewan masuk dari luar daerah yang kita tanya nah itu nanti SKA (Surat Keterangan Asal) sama Surat Kesehatan Hewan (SKH), itu yang menjadi syarat mutlak kita,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan kalau pihaknya akan mengambil langkah tegas jika pengiriman hewan ternak dari luar daerah tidak dilengkapi dengan surat tersebut.

“Ya kita punya kewenangan juga untuk memulangkan gitu. Apalagi masa-masa penyakit hewan sekarang kan gitu sangat riskan ya hewan masuk dari luar kita cek itu surat keterangan asal sama surat kesehatan hewannya duluan,” ujarnya.

Lebih lanjut Herbert menjelaskan, pasokan hewan kurban di Kota Bekasi masih mengandalkan distribusi dari daerah lain seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini disebabkan karena tingkat produksi atau ketersediaan hewan ternak di Kota Bekasi masih belum dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan.

“Kalau untuk kebutuhan ini hewan baik itu menjelang qurban maupun kebutuhan sehari-hari pasti kita datangkan dari luar ya karena produksi kita tidak mencukupi kebutuhannya,” katanya.

Namun demikian, dia optimis bahwa kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini terpenuhi. “Ketersediaan mudah-mudahan seperti tahun lalu nggak ada kendala ya, terpenuhi terus,” katanya.

Terpisah, pedagang hewan kurban Sayadi Ogay mengatakan, dirinya tidak merasa khawatir karena saat ini hewan kurban yang di ada lapaknya sudah divaksinasi dari asal pengirimnya.

“Jadi kan gini, sapi ini kan sudah divaksinasi oleh dinas setempat, dari Bali sudah di vaksinasi, ini sudah ada barcodenya semua tinggal kita dari Pemkot Kota Bekasi, Dinas Ketapang untuk segera mengecek vaksinasinya, tapi Insya Allah sapi sehat sehat semua,” ungkap Ogay.

Ogay menjelaskan, hewan kurban yang ada di lapaknya tidak akan menerima sapi sembarangan dari luar daerah yang belum divaksinasi.

“Jadi pedagang tidak perlu khawatir, sapi yang belum divaksin gak kita bolehin masuk, daripada satu yang belum divaksin menyerang yang lain, artinya hewan gak sembarangan masuk,” ungkapnya

Meski perayaan Hari Raya Idul Adha tinggal menghitung hari, namun penjualan di lapaknya di Kawasan Cikunir, Bekasi Selatan, Kota Bekasi belum ada peningkatan penjualan yang signifikan “Penjualan masih sama, belum ada peningkatan,” tutupnya. (rez)