RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kesulitan calon peserta mendapat akun di wilayah perbatasan, luar Provinsi Jawa Barat, tidak lagi terlihat tahun ini. Namun masih ada data pendaftar yang membuat mata terbelalak, jarak antara rumah dan sekolah mencapai belasan juta meter. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) disebut ‘setengah kamar’.
Pelaksanaan PPDB SMA/K dan SLB hari ini memasuki hari ke empat, cukup banyak daftar SMA/K swasta yang ikut dalam PPDB tahun ini. Pada hari terakhir besok, orang tua dan calon peserta PPDB yang telah mendaftar nampaknya harus benar-benar cermat, masih ada pendaftar yang namanya belum nampak di dalam website PPDB meski sudah dua hari mendaftar secara online.
Samuel (53) telah mendaftarkan anaknya ke salah satu SMA Negeri di Kota Bekasi sejak hari pertama pendaftaran. Namun, sampai hari Kamis (8/6) kemarin namanya belum muncul di kolom data pendaftar jalur prestasi rapor.
“Dari tanggal 6 pagi saya sudah daftarkan, dan sudah berhasil pendaftarannya. Namun belum muncul nama anak saya di SMA tersebut,” katanya, Kamis (8/6).
Ia mendaftarkan anaknya mandiri, tidak datang langsung ke sekolah tujuan, ataupun melalui sekolah asal. Dipastikan tampilan informasi website PPDB telah muncul informasi bahwa pendaftaran sudah berhasil.
Kondisi ini sontak membuat ia kebingungan. Saat ini, ia hanya menunggu nama anaknya muncul sebagai salah satu peserta PPDB di sekolah tujuan.”Iya bingung juga tahun ini. Mungkin saja sekolah kan lagi ada ujian naik kelas, jadi Busy (sibuk),” tambahnya.
Sampai dengan pukul 12:00 WIB di hari ketiga pendaftaran kemarin, dua sekolah negeri belum muncul satupun nama pendaftar, yakni SMAN 2 Cikarang Barat dan SMAN 19 Kota Bekasi.
Sesuai dengan petunjuk teknis PPDB tahun ini, sebagian besar metode seleksi tahap satu menggunakan jarak rumah siswa ke sekolah. Kecuali jalur prestasi nilai rapor dan kejuaraan untuk SMA, serta prestasi kejuaraan dan persiapan kelas industri bagi SMK, metode seleksi menggunakan poin.
Pada lima jalur pendaftaran SMA/K negeri yang menggunakan jarak sebagai syarat utama seleksi, terdapat jarak rumah siswa ke sekolah yang mengundang perhatian. Mulai dari jarak kurang dari satu meter dari sekolah, hingga belasan juta meter.
Jarak 11.904.360,652 meter nampak di kolom pendaftar SMAN 1 Bojongmangu. Dua lagi ditemukan di Kota Bekasi, yakni 11.887.950,51 di SMKN 5 Kota Bekasi, dan 11.880.656,004 di SMKN 7 Kota Bekasi.
Siswa dan orang tua dapat menyanggah hasil verifikasi mulai 7 Juni kemarin, masa sanggah ini akan berakhir pada 12 Juni nanti.
Pengamat Pendidikan, Imam Kobul Yahya menyebut PPDB SMA/K dan SLB Provinsi Jawa Barat ‘setengah kamar’. Pernyataannya ini diutarakan lantaran usai siswa mendaftar, harus melalui verifikasi operator PPDB, tidak serta merta leluasa ikut dapat seleksi penerimaan siswa baru.
“Kan saya sudah bilang, PPDB SMA,SMK, SLB Provinsi Jawa Barat itu setengah kamar. Maksudnya gini, ngirimnya online, tapi verifikasinya manual oleh operator PPDBnya. Sebelum diverifikasi dia belum sah,” ungkapnya.
Dengan sistem ini, ia mempertanyakan kemampuan operator untuk memverifikasi setiap dokumen pendaftar yang masuk secara online. Sehingga pada hari pertama, sangat sedikit nama pendaftar yang muncul di website PPDB Online.
Belum lagi, seleksi selama masa pendaftaran di website tidak berlangsung real-time. Penentuan siswa yang lolos di tiap sekolah dilakukan melalui rapat-rapat yang digelar oleh dewan guru, kemudian dilanjutkan oleh rapat antara satuan pendidikan dengan kantor cabang dinas.
“(Website) nitip dokumen doang, kaya gudang online,” tambahnya.
Sebelum memulai hari pertama pendaftaran PPDB online, Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah 3 Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan segala sesuatunya, termasuk tim khusus. Tim helpdesk disiapkan untuk menangani gangguan pada sistem yang tidak mampu lagi ditangani oleh operator sekolah.
“Jika operator sekolah tidak mampu mengatasi kendala, maka dapat menghubungi helpdesk yang sudah ditugaskan,” ungkap Analis Kebijakan Bidang Pengawasan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, Nurdin.
Masa sanggah PPDB tahun ini diketahui lebih panjang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pendaftar diharapkan dapat memanfaatkan waktu lima hari yang telah diberikan sesuai dengan jadwal pelaksanaan PPDB tahun 2023.
Sanggahan yang masuk dari pendaftar akan diterima langsung oleh operator PPDB di sekolah tujuan. Operator di sekolah akan membantu memperbaiki dokumen yang diunggah oleh pendaftar, dengan dibuktikan keasliannya.
“Masa sanggah dapat dilakukan jika dalam proses penguploadan ada kesalahan, kita dapat bantu prosesnya dibantu dengan bukti asli yang diberikan oleh calon peserta didik,” Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 8 Kota Bekasi, Munawir belum lama ini. (Sur)