Berita Bekasi Nomor Satu

Ipemi Fokus Pemberdayaan Perempuan

PELATIHAN: Pelatihan menyulam dilakukan Ipemi PC Pondokmelati menyasar perempuan dari masyarakat sekitar Pondokmelati. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi masih menjadi fokus Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi). Sejumlah pelatihan diberikan kepada kaum hawa, seperti yang dilakukan di Pondokmelati kemarin.

Ketua Umum Ipemi, Inggrid Kansil menyampaikan, bahwa Ipemi berdiri sejak 8 tahun lalu tetap fokus pada pemberdayaan perempuan dibidang ekonomi, khususnya dibidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kami sebuah organisasi mandiri atau nirlaba memang fokus pada pemberdayaan perempuan, dimana setiap kegiatannya disesuaikan dengan kebutuhan program dari masing-masing daerah,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (12/6).

Pihaknya mengklaim, Ipemi telah berdiri di 17 negara pada 35 provinsi dan tersebar di 360 kota dan kabupaten, serta 800 kecamatan dan 600 pedesaan.

“Alhamdulillah kami sudah memiliki IPEMI di 17 negara, salah satunya adalah Indonesia dan fokus kami sebenarnya adalah menyelesaikan permasalah perempuan seperti kekerasan pada perempuan dan juga kesenjangan, yang memang kerap terjadi di kecamatan dan juga pedesaan yang ada,” jelasnya.

Mendorong perempuan untuk bisa mandiri dengan keahlian yang bisa dikembangkan menjadi bidang usaha, Ipemi PC Pondokmelati menghelat pelatihan kepada masyarakat umum.

” Program pelatihan ini memang menjadi fokus program kami dalam memberdayakan perempuan, agar perempuan-perempuan ini memiliki keahlian yang bisa dikembangkan dalam bentuk usaha,” ucapnya.

Sementara Ketua Ipemi PC Pondokmelati, Nenty Sodikin menyampaikan, sebanyak 60 peserta telah mengikuti pelatihan cara pembuatan sulam pita.

“Pelatihan ini dibuka secara umum bagi masyarakat yang ingin memiliki kemampuan atau keahlian, dalam sulam pita ini,” tuturnya.

Menurutnya melalui pelatihan ini para wanita tangguh akan memiliki kemampuan dalam menyulam atau membuat beberapa kerajinan tangan, sehingga dapat dipasarkan kepada masyarakat luas.

“Membangkitkan perekonomian melalui kreativitas dan keahlian yang dimiliki wanita, memang menjadi fokus Ipemi. Jadi dalam satu tahun kegiatan pelatihan bisa dilakukan tiga sampai dengan empat kali dalam satu tahun,” terangnya.

Selain itu pihaknya juga mengatakan bahwa dalam kegiatan pelatihan ini, masyarakat cukup antusias untuk mengetahui dan belajar bagaimana cara teknik menyulam dengan baik.

“Antusias nya luar biasa dan terbukti perempuan-perempuan Indonesia khususnya Kota Bekasi, bisa menjadi salah satu garda dalam membangkitkan kembali perekonomian yang ada saat ini pasca pandemi,” pungkasnya. (dew)