RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penjabat (Pj) Bupati, Bekasi Dani Ramdan melirik dan mencermati perkembangan Informasi Teknologi (IT) beberapa pemerintah daerah di kabupaten/kota di Indonesia, yang sudah bertransformasi menjadi kota cerdas dan inklusif (Smart City).
Ketertarikan itu disampaikan Dani usai menghadiri kegiatan Forum Smart City 2023 bersama seluruh kepala daerah se-Indonesia, di Shangri-La Hotel, Surabaya.
Forum yang menampilkan seluruh daerah ini, merupakan tempat bertukar pendapat, inovasi dan sarana pembelajaranan antar pemerintah daerah kabupaten/kta se-Indonesia, yang belum menerapkan program Smart City.
Agar program inovasi tersebut, diterapkan di masing-masing daerah.
“Dalam program Smart City ini, kami melihat dan belajar dari daerah lain, yang sudah lebih dulu menerapkannya, yang mana daerah tersebut lebih maju, dan banyak inovasinya, sehingga bisa dikembangkan di Kabupaten Bekasi,” ujar Dani.
Ia mengatakan, adanya forum pertemuan tersebut, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi berpeluang untuk terus mengembangkan gagasan yang telah dicanangkan sebelumnya. Tujuan penerapan program Smart City di Kabupaten Bekasi, agar lebih mudah mengakselerasi kemajuan bumi Swatantra Wibawa Mukti.
“Gagasan yang belum ada disetiap daerah, dan telah menerapkan program Smart City, boleh dikembangkan di Kabupaten Bekasi, sehingga lebih mudah mengakselerasi kemajuan yang sudah ada,” harapnya.
Sekadar informasi, Pemkab Bekasi dalam kegiatan Forum Smart City 2023, juga mendapat kesempatan memaparkan kemajuan, pencapaian, planning di masa yang akan datang, guna penerapan program Smart City di Kabupaten Bekasi berjalan optimal.
“Dalam forum itu, kami menyampaikan paparan pencapaian Kabupaten Bekasi, dan rencana ke depan untuk lebih menyempurnakan penerapan Smart City di Kabupaten Bekasi, termasuk quick win kami ada enam,” terang Dani.
Dia menjelaskan, karena inti dari program Smart City adalah transformasi digital, kedepan nya semua layanan di Pemkab Bekasi harus dilakukan secara digita, dan untuk mengawali itu, ekosistem digitalnya akan dibangun.
“Agar pemanfaatannya bisa optimal, kebiasaan para pegawai dalam melakukan digitalisasi layanan juga harus diubah. Walaupun sebenarnya sudah punya perangkat digital, tapi jika pemikirannya masih manual, kebermanfaatannya bisa saja dirasa menjadi tidak optimal,” ucap Dani.
Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi ini menambahkan, disisi lain untuk merubah perilaku yang sebelumnya, meminta masyarakat seiring berjalannya waktu, dapat merubah perilaku dan kebiasaan, tujuan nya agar dimasa yang akan datang, terbiasa dalam menggunakan layanan digital Smart City.
“Di sisi masyarakat juga perlu diedukasi dan dibiasakan. Ini juga perlu perubahan perilaku,” imbuh Dani.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mochamad Hadiyana, mengklaim bahwa program Smart City itu sangat penting dalam memberikan solusi untuk berbagai tantangan di era perkotaan.
Menurutnya, program Smart City ini akan menjadi bagian dari transformasi digital, yang bertujuan menciptakan daerah di seluruh kabupaten/kota menjadi cerdas yang berkelanjutan, dan inklusif.
“Dengan demikian, program Smart City merupakan bagian dari transformasi digital, dan menciptakan kota/kabupaten cerdas yang berkelanjutan, dan inklusif,” pungkasnya. (and/adv)











