Berita Bekasi Nomor Satu

9.800 Hewan Kurban Diberi Tanda Khusus

PEMERIKSAAN HEWAN KURBAN : Petugas DKPPP Kota Bekasi melakukan pemeriksaan hewan kurban di Jatiasih Kota Bekasi, Kamis (22/6). Permintaan hewan kurban di Kota Bekasi meningkat dibanding tahun lalu. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat, pemeriksaan dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPP) Kota Bekasi ke sejumlah lapak pedagang. Kemarin pemeriksaan dilakukan di salah satu lapak pedagang di Jatiasih Kota Bekasi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi Herbert Panjaitan mengatakan, kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahun menjelang hari raya kurban.

“Pemkot bekasi melalui DKPPP sudah melakukan langkah-langkah bagaimana pelaksanaan kurban bisa berjalan dengan baik, dan yang paling utama memenuhi standar kesehatan syariat,” kata Herbert, Kamis (22/6).

Menurutnya, total 9.800 hewan kurban di Kota Bekasi sudah dilabeli atau diberi tanda khusus berupa barcode ear tag di 68 lokasi pemeriksaan. Diantaranya 5.100 sapi, 3.800 kambing, dan 850 domba.

“DKPPP sejak tanggal 12 kemarin sampai tanggal 28 ke depan kita telah menugaskan tim kesehatan hewan untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan terhadap lokasi-lokasi peternakan maupun lokasi penjualan hewan kurban,” katanya

Sebelumnya, kata Herbert, DKPPP menemukan satu hewan kurban asal Bali yang terindikasi terkena penyakit menular Lumpy Skin Disease (LSD) setelah dilakukan pemeriksaan.

“Kalau PMK tidak ada, kemarin ada satu temuan hasil pemeriksaan kita ada satu ekor sapi terindikasi LSD bentol bentol lato lato. Tindakan kita sudah langsung memisahkan dulu. Untuk selanjutnya, kita akan lakukan pelayanan kesehatan yakni pengobatan,” ungkapnya

Dia mengimbau, masyarakat yang ingin membeli hewan kurban harus di lokasi yang sudah ditempel stiker maupun poster. Hal itu untuk memastikan hewan kurban tersebut sudah melalui proses pemeriksaan dari bahaya penyakit menular.

“Kami sarankan di lokasi yang sudah kami tempel stiker ataupun poster. Itu bukti bahwa pemkot bekasi telah melaksanakan pengecekan, dan jika ingin membeli hewan kurban tolong perhatikan ketentuan sehat secara fisik, cukup umur, dan tidak dikebiri,” jelasnya.

Adapun kata Herbert, permintaan masyarakat terhadap kebutuhan hewan kurban di Kota Bekasi meningkat dibandingkan tahun lalu.

“Kalau berdasarkan pemantauan kita, tahun lalu sekitar 19.900 hewan yang dikurbankan, prediksi kita tahun ini akan mengalami peningkatan karena satu faktor PMK kemarin sudah dinyatakan bebas di Kota Bekasi, perputaran ekonomi masyarakat juga sudah tumbuh karena sudah masuk endemi,” ujarnya

Hal senada juga dikatakan penjual hewan kurban, Ahmad Jupri, dirinya mengatakan penjualan hewan kurban di lapaknya meningkat secara signifikan dibandingkan tahun lalu

“Iya ada peningkatan signifikan, tahun lalu kami jual kurban 600 ekor, untuk tahun ini 800 ekor lebih artinya peningkatan signifikan, kami lihat daya beli masyarakat sudah baik sekali, di Kota Bekasi sudah banyak masyarakat yang siap berkurban tahun ini sehingga daya beli meningkat,” katanya.

Ahmad juga memastikan, untuk harga jual sapi sendiri di lapaknya ada peningkatan terutama untuk sapi Bali karena permintaan masyarakat yang meningkat.

“Untuk sapi bali ada kenaikan per kilonya sampai Rp 5 ribu, kenaikan karena demain bertambah tapi supplynya stabil sehingga ada kebutuhan meningkat otomatis harga naik, semua orang sudah banyak pilih sapi bali daya minatnya tinggi,” ujarnya.

Dirinya juga tak menampik soal kenaikan omset yang didapat dibandingkan tahun lalu, melihat daya beli masyarakat yang meningkat di tahun ini.

“Ini sudah 95 persen terjual dari jumlah 818 ekor, alhamdulillah dipercaya setiap tahun dari Pemda Bekasi juga percaya dan support kepada kami,” pungkasnya.(rez)