Berita Bekasi Nomor Satu

Awal Mula Persahabatan Putin-Sang Juru Masak di Restoran Terapung St Petersburg

Vladimir Putin - Yevgeny Prigozhin (AFP)

RADARBEKASI.ID, MOSKOW – Nama Yevgeny Prigozhin mendadak ngetop akhir pekan, Sabtu (24/6/2023) kemarin. Pria pelontos berusia 61 tahun itu ‘nekat’ memimpin pasukannya mengepung kota Rostov-on-Don, Rusia. Padahal, Prigozhin dan penguasa Rusia, Vladimir Putin bersahabat erat. Lewat tentara swakarsa, Prigozhin turut membantu Rusia menggempur Ukraina.

Siapa sosok Yevgeny Prigozhin? Awal mula perkenalannya dengan Vladimir Putin, Prigozhin hanyalah sosok pedagang penjual hot dog di St Petersburg pada awal tahun 1990-an. Ketika itu Putin baru menjabat sebagai wakil wali kota setempat. Prigozhin sendiri baru keluar dari penjara dan sukses berjualan hot dog lewat restoran terapung, New Islan miliknya.

Mengutip BBC, Prigozhin divonis 13 tahun penjara pada 1991 gara-gara perampokan dan penyerangan. Durasi hukuman itu dijalani pria yang kali pertama dipenjara pada 1979 karena kasus pencurian tersebut selama sembilan tahun.

BACA JUGA: Preman Tuan

Begitu gemarnya pada New Island yang biasa melayari Sungai Neva di St Petersburg, ketika mulai berkuasa, Putin mulai membawa tamu-tamu negara ke sana. Perdana Menteri Jepang Yoshiro Mori merupakan yang pertama. Pada momen menjamu Mori pada April 2000 itulah, Putin dan Prigozhin kali pertama bertemu.

”Vladimir Putin melihat bahwa saya bisa melayani tamu dengan baik,” kata Prigozhin dalam sebuah wawancara sebagaimana yang dikutip BBC Sabtu (24/6/2023).

Sama-sama berasal dari St Petersburg, dengan cepat relasi Putin-Prigozhin terjalin erat. Prigozhin, lewat perusahaan kateringnya, Concord, lalu dipercaya menjadi pemasok katering ke Kremlin sampai mendapat julukan Juru Masak atau Kokinya Putin.

Empat belas tahun setelah pertemuan pertama di restoran terapung tadi, baru terkuak bahwa Prigozhin punya bisnis bayangan yang belakangan diakui Putin turut dia biayai: Wagner Private Military Company (PMC) alias perusahaan militer swasta. Wagner diambil dari nama panggilan radio sang pendiri, Dmitry Utkin.

BACA JUGA: Putin Diguncang Kudeta Tentara Bayaran, Amerika Bereaksi Begini

Pada 2014 itu, mengutip Al Jazeera, para tentara bayaran Wagner turut melatih para kelompok separatis pro-Rusia di Donbas, Ukraina. Sesudahnya jejak kebrutalan Wagner tersebar ke mana-mana. Dari Asia sampai Afrika.

Termasuk ketika Rusia mulai menyerang Ukraina pada Februari tahun lalu. Merekalah yang kali pertama mengibarkan bendera Rusia di Bakhmut, kota di wilayah timur Ukraina. Banyak yang menyebut momen pada April lalu itu turut mengangkat moral pasukan Rusia setelah mengalami pertempuran sengit selama 15 bulan.

Karena kedekatannya dengan Putin, Prigozhin, sebagaimana umumnya lingkaran oligarki Rusia, mendapat banyak privilese. Salah satunya, dia bisa bebas berkeliling ke penjara-penjara Negeri Beruang Merah, mengajak para terpidana bergabung dengan iming-iming pengurangan hukuman atau bahkan pengampunan.

Rekrutan Wagner lainnya berasal dari bekas wilayah Rusia di Asia Tengah, terutama Kazakhstan, Tajikistan, dan Turkmenistan. Ada pula yang dari Syria dan Libya yang juga bekas wilayah operasi mereka. Sekarang Prighozin mengklaim memiliki kekuatan bersenjata mencapai 50 ribu personel.

Puluhan ribu tentara itu pula yang digerakkan Prigozhin untuk menyerbu dan menguasai Rostov-on-Don, kota di selatan Rusia, serta sudah merangsek sampai Lipetsk yang berjarak sekitar 420 kilometer dari Moskow pada Sabtu lalu. Putin marah besar, menyebut mereka pengkhianat dan mengancam menghukum berat.

Meski, tak pernah sekali pun Prigozhin menyalahkan Putin. Musuh besarnya adalah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan komandan militer Rusia dalam invasi ke Ukraina, Valery Gerasimov. Prigozhin menyebut mereka inkompeten.

”Kementerian Pertahanan (Rusia) telah membohongi masyarakat dan presiden Rusia tentang rencana agresi gila dari Ukraina dan mereka akan menyerang kita beserta keseluruhan kekuatan NATO,” kata Prigozhin setelah pasukannya menguasai Rostov-on-Don. (jpc)