Berita Bekasi Nomor Satu

Tekan Inflasi Jelang Hari Raya

PASAR MURAH: Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat berada di pasar murah di wilayah Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi. IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gerakan Pasar Murah (GPM) di Kota Bekasi berpusat di wilayah Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi. Kegiatan serupa dilakukan serentak di lebih dari 300 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia guna mengendalikan harga pangan menjelang hari besar keagamaan.

Beberapa komoditas pangan dijual dengan harga dibawah pasaran. Tak ayal, warga berduyun-duyun datang, salah satu komoditas yang diincar adalah minyak goreng dan daging ayam.

“Contohnya minyak goreng ya, harganya Rp 13 ribu, kalau di pasaran kan kita cek Rp16 ribu. Terus telur, harga pasaran sekitar Rp 32 ribu, disini sekitar Rp 25 ribu. Jadi ada varian harga yang cukup membantu masyarakat,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, Senin (26/6).

Selain minyak goreng dan telur, juga menyediakan beras, daging, dan komoditi pangan lainnya. Pihaknya bekerjasama dengan Bulog dan distributor pangan .

Lebih lanjut kata dia, kegiatan ini digunakan untuk mengendalikan inflasi, terutama pada komoditas pangan.

Pada laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) pada bulan Mei ini sebesar 4,57 persen, menjadi yang tertinggi di Provinsi Jawa Barat bersama dengan Kota Bogor, dan Kota Cirebon. Sementara tingkat inflasi Month to Mouth (mtm) Kota Bekasi pada Mei 2033 sebesar 0,08 persen, terendah di antara tujuh kota di Jawa Barat.

Sejauh ini, Herbert menyebut ketersediaan komoditi pangan di Kota Bekasi relatif tergolong aman. Hanya saja, terjadi kenaikan harga.

“Kalau masalah ketersediaan tidak ada kendala, hanya ada sedikit kenaikan masalah harga,” tambahnya.

Salah satu kenaikan yang sempat menjadi perhatian masyarakat dewasa ini adalah harga daging ayam dan telur. Bukan hanya masyarakat umum, kenaikan harga dua komoditas tersebut juga dikeluhkan oleh pelaku usaha makanan siap saji.

Setelah berkomunikasi langsung dengan Kementerian Pertanian (Kementan), kenaikan daging ayam ini kata Herbert disebabkan oleh naiknya harga pakan.

“Jadi untuk para peternak ayam mengalami kenaikan (biaya) operasional. Ini berdampak pada harga jual daging kepada masyarakat,” tambahnya.

Gerakan pasar murah di ratusan titik, termasuk Kota Bekasi kemarin dibuka langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional. Pembukaan GPM di Kota Bekasi kemarin dihadiri oleh Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto. (sur)