RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Kota Bekasi masih membuka pendaftaran dalam penerimaan nsantri baru tahun ajaran 2023/2024 hingga Senin, (3/7). Pendaftaran masih dibuka lantaran belum terpenuhinya daya tampung santri baru. Rata-rata, ponpes telah membuka pendaftaran pada awal Januari 2023. Hingga Juli 2023 ini, masih ada beberapa ponpes yang belum terpenuhi target santri baru.
Kepala Seksi Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi, Hasbiallah, menyampaikan hingga kini sejumlah pondok pesantren masih membuka pendaftaran dalam penerimaan santri baru.
Berdasarkan data Kantor Kemenag Kota Bekasi, terdapat 77 pondok pesantren yang aktif. Saat ini, daya tampung santri baru belum terpenuhi di semua pondok pesantren.
“Dari hasil laporan yang diterima sudah hampir 80 persen pondok pesantren yang hampir terpenuhi kuota santrinya, namun memang rata-rata mereka masih membuka pendaftaran karena belum terpenuhi secara menyeluruh jumlah kuota yang diinginkan,” jelasnya kepada Radar Bekasi, Senin (3/7/2023).
Menurutnya, pondok pesantren masih diminati oleh sebagian besar masyarakat. Khususnya para orangtua yang menginginkan anaknya mendalami ilmu keagamaan.
“Minat masyarakat masih cukup tinggi untuk memasukan anaknya ke pondok pesantren, khususnya bagi orangtua yang ingin anaknya memiliki pendidikan khusus agama,” ucapnya.
Sementara, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bekasi, Mulyadi Efendi, menyampaikan penerimaan santri baru di sejumlah pondok pesantren tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Hal itu berdasarkan laporan pengurus pesantren yang masuk ke FKPP Kota Bekasi.
“Tahun ini cukup meningkat sekitar 30 persen untuk penerimaan santri baru, dibandingkan tahun lalu terjadi penurunan sampai 50 persen untuk penerimaan santri baru,” ucapnya.
BACA JUGA: Ngaji Literasi Hadir di Pondok Pesantren Nurul Huda
Peningkatan penerimaan santri baru terjadi menyusul kebijakan pemerintah yang telah memutuskan bahwa Indonesia masuk ke era endemi dari pandemi Covid-19.
“Kalau beberapa tahun lalu mungkin masyarakat agar riskan atau takut melepaskan anaknya ke pondok pesantren karena pandemi, namun untuk tahun ini alhamdulillahnya sudah kembali normal dan kembali meningkat,” terangnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan aturan penerimaan santri setiap kelasnya dapat menampung 40 sampai 50 orang. Dengan demikian, rata-rata pesantren di Kota Bekasi dapat menerima jumlah santri baru sekitar 50 sampai dengan 100 orang.
Namun demikian disampaikan penerimaan santri baru di masing-masing pondok pesantren berbeda. “Disesuaikan dengan kapasitas kelas dan sarana prasarana pondok pesantren masing-masing,” ucapnya.
Saat ini, pemenuhan daya tampung santri baru di masing-masing pondok pesantren masih menunggu selesainya penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Bekasi jenjang SD dan SMP negeri.
“Biasanya kalau penerimaan siswa baru negeri selesai, kuota penerimaan santri bisa langsung terpenuhi. Makanya pendaftaran pesantren ditutup pada akhir Juli 2033,” tuturnya.
Terpisah, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahun Najah, Abdul Malik, mengungkapkan bahwa pada tahun ini pondok pesantrennya memiliki target dapat menerima 95 santri baru.
“Targetnya bisa menerima 95 santri baru. Kami sesuaikan dengan kesediaan ruangan dan sarana prasarana yang dimiliki oleh pondok pesantren kami,” ucapnya.
Sampai dengan saat ini, Pondok Pesantren Miftahun Najah telah menerima 65 santri baru. “Sementara ini kami baru menerima 65 santri baru, masih menunggu agar bisa memenuhi target kuota yang diinginkan,” jelasnya.
Ia mengatakan, tahun ini ada peningkatan pendaftar. Tahun lalu, hingga pendaftaran ditutup Pondok Pesantren Miftahun Najah hanya menerima 75 santri baru.
“Tahun lalu kami hanya bisa menerima 75 santri baru karena peminatnya agar turun, tapi untuk tahun ini kami optimis bisa lebih meningkat. Makanya kami punya target bisa menerima 95 santri baru di tahun ini,” pungkasnya. (dew)