RADARBEKASI.ID, BEKASI – Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Bekasi harus mengerahkan lima unit mobil pemadam untuk menjinakkan api yang melalap limbah ban di Jalan mawar RT 03/02, Kelurahan Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi.
Limbah berupa karet ban yang terletak di bahu jalan itu diketahui terbakar pada Senin (10/7) pagi. Laporan kejadian kebakaran diterima oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) pukul 04.30. Api dengan cepat melalap material yang mudah terbakar.
“Kondisi api pertama dilihat sudah membesar karena material karet ban yang mudah terbakar. Dugaan terjadinya kebakaran belum dapat diketahui,” ungkap Komandan Kompi A Disdamkar Kota Bekasi, Rusmanto, Senin (10/7).
Beruntung tidak ada korban jiwa dan luka-luka dalam peristiwa ini. Petugas berhasil memadamkan api setelah berjibaku selama tiga jam hingga api benar-benar padam.
Total lima unit armada dikerahkan untuk memadamkan api. Total area yang terbakar sekira 300 meter, menelan kerugian ratusan juta rupiah. “Kerugian kurang lebih Rp200 juta,” tambahnya.
Menjelang siang, hanya nampak sisa-sisa bahan material yang sudah terbakar, diduga material yang terbakar adalah tumpukan ban bekas. Tumpukan ban tersebut berada di depan pabrik, tepat di bahu jalan.
“Jadi ada tumpukan limbah itu di depan pabriknya, di bahu jalan. Saya sih tidak tahu pabrik apa, yang jelas yang terbakar itu ban, hitam gitu. Saya nggak detil karena saya datang puing-puingnya sudah ini (terbakar),” kata Camat Mustikajaya, Jaya Eko Setiawan.
Letak material yang terbakar tepat di bahu jalan menuju lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 19 Kota Bekasi.
Jaya meminta kepada pelaku usaha, khususnya yang mengolah bahan limbah untuk menyimpan material di dalam bangunan pabrik, serta dilengkapi alat pemadam api ringan (Apar). Terlebih jika lokasi usaha berada dekat dengan lingkungan sekolah seperti peristiwa kemarin.
“Kita menghimbau kepada pelaku usaha agar apabila dia punya usaha seperti itu, barang-barang limbah ya dia harus disimpannya di dalam pabrik (gudang) dia, tidak di bahu jalan,” tambahnya.
Kemarin, aktivitas sekolah belum berjalan efektif, siswa masih menjalankan libur akhir tahun pelajaran. Kebakaran tidak jauh dari sekolah ini diperkirakan mengganggu siswa terjadi pada saat aktivitas sekolah sudah berjalan efektif.
Selain menimbulkan kepanikan, asap pekat dan beraroma menyengat juga akan mengganggu warga sekolah. (sur)