Berita Bekasi Nomor Satu

Pemkab Tidak Punya Integrasi Antarmoda LRT Jabodebek

GERBONG LRT: Sebuah gerbong Lintas Rel Terpadu (LRT) terparkir di Depo LRT Bekasi Timur, Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (12/7). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Moda transportasi baru, yakni Lintas Rel Terpadu (LRT) yang tengah melakukan uji coba sejak Selasa (11/7) dengan rute Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek), terdapat satu stasiun di Depo LRT Bekasi Timur, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Sehingga Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menginstruksikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, untuk mengoptimalkan transportasi yang terintegrasi, yakni transjabodetabek, angkutan umum, Kereta Rel Listrik (KRL), dan yang lainnya untuk memperlancar mobilitas warga yang menjajal LRT itu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna mengatakan, bahwa tahun ini Pemkab Bekasi gagal menyiapkan armada pendukung bagi warga untuk menuju stasiun LRT Bekasi Timur, karena terbatasnya anggaran.

Padahal menurutnya, Dishub bersama Badan Anggaran (Banggar) Komisi 3 DPRD Kabupaten Bekasi, sudah mengajukan tidak armada bus transjabodetabek.

“Untuk tahun ini belum ada bus khusus dari arah Kabupaten Bekasi menuju Depo LRT. Sebenarnya, kami sudah mengajukan tiga unit armada untuk transjabodetabek sampai ke Jababeka, namun tidak jadi karena anggarannya terbatas. Padahal, dengan Komisi 3 dan Banggar sudah oke,” ujar Yana, di Gedung Juang Tambun, Rabu (12/7).

Meskipun belum ada armada pendukung menuju Depo LRT, untuk sementara pihaknya akan memanfaatkan trayek-trayek angkutan umum, dalam mendukung mobilitas warga Kabupaten Bekasi, yang ingin menggunakan moda transportasi baru tersebut.

“Buat sementara, kami gunakan trayek angkutan umum yang ada. misalnya, yang dari Jatimulya ke arah Cikarang, Cibitung, bisa mampir ke Depo LRT. Manajemen trayeknya, tidak bisa masuk ke Grand Dhika menuju stasiun LRT. Kemudian, baru nanti ditata trayeknya sesuai kebutuhan,” beber Yana.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, bahwa animo masyarakat Kabupaten Bekasi sangat tinggi dengan hadirnya moda transportasi baru LRT tersebut. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh transjabodetabek, terdapat sekitar 20 ribu warga yang meminta rute tersebut.

“Kalau dilihat dari permintaan dengan yang dilaporkan oleh transjabodetabek, cukup tinggi juga. Sekitar 20 ribuan orang. Ini bisa jadi peluang bagi transportasi umum,” terangnya.

Untuk diketahui, uji coba operasional tahap pertama LRT Jabodebek ini akan berlangsung hingga 26 Juli. Dan uji coba pada tahap kedua, direncanakan pada 27 Juli hingga 15 Agustus mendatang.

Saat uji coba pertama, terdapat 22 perjalanan, sedangkan untuk tahap kedua akan ada 434 perjalanan kereta api. Rute perjalanan itu adalah Cawang – Jatimulya, Cawang – Dukuh Atas dan Cawang Harjamukti. (ris)