Berita Bekasi Nomor Satu

Penumpang Pertama Berangkat Hari Ini

LRT Dilengkapi Fasilitas Penyandang Disabilitas

Petugas Light Rail Transit (LRT) berjalan di Depo LRT Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (12/7/2023). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Uji coba operasional terbatas Light Rail Transit (LRT) Bodebek dimulai. Rombongan penumpang pertama dari Stasiun Jatimulya bakal diberangkatkan mulai Kamis (13/7) hari ini.

Kemarin, LRT mengangkut penumpang dari Stasiun Harjamukti menuju Stasiun Dukuh Atas, salah satunya Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Meskipun belum memberangkatkan penumpang, stasiun yang menyatu di kawasan apartemen ini bisa diakses secara terbatas. Calon penumpang masuk ke area stasiun lewat Jalan HM Djoyomartono, atau Jalan Inspeksi Kalimalang.

Begitu turun dari Bus Transpatriot ataupun Angkutan Kota (Angkot), calon penumpang bisa langsung masuk ke dalam stasiun menggunakan tangga manual, Eskalator, maupun Lift.

Dari area depan stasiun, nampak ada tiga akses untuk masuk dan keluar gedung, satu akses dilengkapi tangga manual dan eskalator, satu akses keluar hanya dengan tangga manual, dan satu akses lagi menggunakan lift hingga ke area peron penumpang.

Setelah naik satu lantai, penumpang akan tiba di pintu masuk bangunan stasiun. Layaknya bangunan baru, semua fasilitas, papan informasi termasuk yang disediakan digital masih nampak dalam kondisi baik.

Desain bagian dalam gedung nampak megah dan mewah. Penumpang akan segera menjumpai akses dengan mesin tapping untuk dapat keluar dan masuk ke area peron di sebelah kanan dan kiri setelah masuk lobby stasiun.

Terdapat ruang loket dan dan layanan pelanggan di area ini. Area dalam gedung juga dilengkapi dengan Guiding Block mulai dari pintu masuk sampai ke peron dan sebaliknya, fasilitas untuk memandu penyandang disabilitas melintasi akses mesin tapping. Ada juga toilet khusus, hingga loket khusus penyandang disabilitas.

Kemarin, nampak petugas stasiun sudah berjaga di dalam stasiun, begitu juga Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) di lingkungan stasiun.

Setelah melewati mesin tapping, calon penumpang naik satu lantai lagi menuju peron, bisa menggunakan tangga manual, eskalator, atau lift. Pemberitahuan rute, jadwal kereta, hingga panduan selama berada di dalam stasiun dan kereta sudah terpasang di berbagai sudut.

Dari tepi peron, nampak ada dua lajur rel kereta. Penumpang kereta menuju ke arah Jakarta akan naik dan turun dari peron yang terletak di sisi kiri, sebaliknya bagi kereta dari arah Jakarta menuju Bekasi.

Fasilitas lain yang sudah nampak adalah ruang menyusui, Charging Corner, hingga alat pemadam kebakaran dan pintu darurat dari sisi keamanan.

Fasilitas ini akan dimanfaatkan pertama kalinya oleh penumpang undangan hari ini. Selain moda transportasi massal berbasis rel dan stasiunnya, dibutuhkan dukungan integrasi antarmoda dari pemerintah daerah.

Uji coba dilaksanakan sampai tanggal 15 Agustus mendatang, masyarakat umum yang telah mendaftar ujicoba ini dijadwalkan pada 27 Juli sampai 15 Agustus.

“Ujicoba ini akan terus dilakukan untuk memastikan aspek keselamatan dan kesiapan sistem operasi. Semoga nanti di tanggal 27 Juli saat melibatkan masyarakat umum, sistem operasinya sudah semakin matang dan pelayanannya semakin meningkat,” kata Menhub, Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi, Rabu (12/7).

Budi meminta dukungan pemerintah daerah dari sisi integrasi antarmoda, mengantar dan menjemput penumpang dari dan ke stasiun. Integrasi antarmoda yang baik akan semakin memudahkan aksesibilitas masyarakat untuk menggunakan LRT Jabodebek.

Total ada 22 perjalanan kereta per hari pada uji coba tahap pertama. Sementara di tahap kedua, total ada 434 perjalanan kereta per hari, enam diantaranya akan mengantar penumpang yang telah mendaftar.

Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyambut baik kehadiran LRT. Bagi dia, kehadiran LRT akan membuka sejarah baru dunia transportasi di Indonesia.

“Bekasi menjadi Kota modern identik dengan angkutan massal, sehingga pemerintah kota bersyukur karena 60 persen perjalanan warga Kota Bekasi menuju Jakarta,” ungkapnya.

Lebih lanjut, LRT disebut sebagai solusi untuk mengurangi titik kemacetan, meningkatkan kualitas udara, hingga mengurangi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pemerintah Kota (Pemkot) disebut tengah meningkatkan operasional Bus Transpatriot untuk mendukung LRT. Kolaborasi antara Pemkot dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub menghasilkan alokasi anggaran Rp 38 miliar untuk mengembangkan Bus On Demand.

Akan melayani penumpang di dua koridor stasiun LRT yang ada di Kota Bekasi. Diketahui, ada lima stasiun LRT di Kota Bekasi, yakni Jatibening Baru, Cikunir 1, Cikunir 2, Bekasi Barat, dan Jatimulya. Beberapa diantaranya berada di kawasan apartemen dan pusat perbelanjaan.

Setelah uji coba, LRT akan beroperasi secara komersial pada 18 Agustus mendatang. Dengan begitu, selain integrasi antarmoda, Pemkot Bekasi juga perlu menyusun strategi untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di berbagai ruas jalan sekitar stasiun.

“PR kita sekarang setelah adanya LRT adalah (potensi) kemacetan seperti apa, bertambah atau bagaimana nanti kita evaluasi terus,” kata Kabid Angkutan dan Terminal Dishub Kota Bekasi, Ade Rahmat. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin