Berita Bekasi Nomor Satu

UMKM Craft Andalkan Penjualan Langsung

ILUSTRASI: Beberapa kerajinan UMKM Craft dijual di Galeri Dekranasda lobby gedung biru perkantoran Wali Kota Bekasi. IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Berbeda dengan produk UMKM lain, penjualan produk kerajinan dan aksesoris di Kota Bekasi dengan sistem luring atau offline saat ini dinilai lebih masif.

Penjualan secara langsung melalui gerai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) cluster aksesoris dan craft masih terbilang cukup tinggi.

Ketua UMKM Cluster Craft dan Aksesoris Kota Bekasi, Anggoro menyampaikan, bahwa untuk saat ini penjualan secara luring kembali mengalami peningkatan dibandingkan sistem penjualan daring.

“Waktu pandemi penjualan online memang mengalami peningkatan dibandingkan offline, tapi setelah pandemi penjualan offline kembali meningkat dibandingkan online,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (12/7).

Selama pandemi penjual kerajinan tangan mencoba untuk berjualan secara online, melalui sejumlah marketplace. Saat itu metode penjualan daring cukup membantu para pelaku UMKM craft.

“Saat itu metode online sangat membantu karena memang orang kemana-mana juga terbatas ya, tapi untuk saat itu kami hanya menggunakan dua aplikasi penjualan aja yaitu Shopee dan Tokopedia,” terangnya.

Namun setelah pandemi sistem penjualan secara daring tidak lagi banyak dilirik, pembeli lebih senang untuk mendatangi langsung gerai atau membeli secara luring.

“Sekarang pembeli lebih ke offline karena mereka lebih senang melihat secara langsung kerajinan tangan yang dijual, bisa lebih bebas memilih model dan langsung membeli tidak perlu menunggu pengantaran,” tuturnya.

Sementara ini disampaikan bahwa penjualan secara luring produk kerajinan yang cukup banyak dikunjungi hanya pada dua tempat saja, yaitu Galeri Dekranasda lobby gedung biru perkantoran Wali Kota Bekasi

dan toko UMKM di Blu Plaza. “Yang ramai untuk saat ini hanya di dua tempat saja,” tuturnya.

Namun demikian dirinya berharap para pelaku UMKM Cluster Craft bisa memiliki wadah atau tempat, untuk menjual hasil kerajinan tangannya secara umum kepada masyarakat.

“Kita berharap tempat penjualan nya bisa lebih luas, karena UMKM Cluster Craft ini masih membutuhkan dorongan agar bisa lebih berkembang,” pungkasnya. (dew)