RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan mendapat dana Rp 38,5 miliar dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Dana puluhan miliar ini digunakan untuk menambah koridor Bus Transpatriot yang akan digunakan sebagai Feeder Bus, mengantarkan penumpang ke stasiun Light Rail Transit (LRT) yang ada di Bekasi.
Awal LRT beroperasi secara komersial pertengahan Agustus nanti, Transpatriot akan melayani dua stasiun LRT, yakni Bekasi Timur dan Bekasi Barat. Selain bus Transpatriot, integrasi transportasi juga akan melibatkan Angkutan Kota (Angkot).
Kemarin, jajaran Pemkot Bekasi mencoba langsung LRT dari Stasiun Jatimulya menuju Stasiun Dukuh Atas, dan sebaliknya. Berangkat dari Plaza Pemkot Bekasi, pejabat dan jajaran pegawai lain diantar menggunakan bus Transpatriot.
Meskipun diakui koridor operasional Bus Transpatriot masih terbatas, jumlahnya akan ditambah pada tahun 2024 mendatang.
“Ya walaupun nanti hanya ada dua koridor yang hadir, tapi tahun depan dari BPTJ sudah menjanjikan ada pendanaan sekitar Rp38,5 miliar untuk tahap berikutnya, dua koridor lagi,” kata Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto setibanya kembali di Stasiun LRT Jatimulya.
Total ada 20 bus Transpatriot yang akan beroperasi melayani penumpang ke Stasiun LRT Jatimulya dan Bekasi Barat, dengan tarif Rp 4 ribu. Bus Transpatriot mulai aktif beroperasi keluar masuk dua stasiun LRT tersebut pada pertengahan Agustus mendatang.
Selain dari aspek transportasi, Pekerjaan Rumah (PR) lainnya adalah akses masuk ke area Stasiun Bekasi Barat dan Cikunir Dua.
“Tadi saya sampaikan yang ada di stasiun Bekasi Barat, yang ada di sisi selatannya. Yaitu yang ada di apartemen mutiara, sehingga belum ada akses langsung dari stasiun LRT ke Jalan Ahmad Yani, sehingga ini akan menyulitkan bagi pengguna,” ungkapnya.
Saat ini, akses yang di maksud di Stasiun LRT Bekasi Barat tengah dalam proses pembebasan, diharapkan bisa berjalan lebih cepat sehingga rampung pada saat LRT beroperasi secara komersial.
Untuk akses jalan menuju stasiun LRT Cikunir Dua, berada pada posisi menanjak, berpotensi menyulitkan penumpang maupun Bus Transpatriot yang akan masuk ke area stasiun.
“Tentunya pemerintah daerah dari sisi pembebasan lahan agak kesulitan, oleh karena itu mungkin kami berharap Kementerian PUPR juga ikut membantu terkait dengan pelebaran jalan yang ada,” tambahnya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi telah mempersiapkan integrasi antar moda menggunakan Bus Transpatriot dan Angkot. Setidaknya ada 300 Angkot yang terdaftar di Organda, ratusan Angkot tersebut akan diseleksi sesuai dengan kelengkapan administrasi dan kelaikan jalan.
Kedepan, Dishub mengusulkan penambahan koridor Bus Transpatriot untuk memperluas jangkauan pelayanan bagi penumpang LRT di Kota Bekasi.
“Kita lagi usulkan ke pak wali untuk penambahan. Artinya ada koridor baru nanti, yang kita rencanakan itu dari Summarecon ke Vida dengan Transpatriot, termasuk dari Grandhika menuju Sumber Artha, Caman,” kata Kabid Angkutan dan Terminal Dishub Kota Bekasi, Ade Rahmat.
Rute Bus Transpatriot yang akan melayani penumpang sejak awal operasional LRT secara komersil dimulai dari Terminal Bekasi sampai ke Harapan Indah. Bus akan masuk ke area Stasiun Jatimulya dan Bekasi Barat. (sur)