Berita Bekasi Nomor Satu

Elon Musk Bakal Ganti Logo Twitter dari Burung Biru ke ‘X’, Ini Alasannya

Bos Twitter dan Tesla, Elon Musk. (Istimewa)

RADARBEKASI.ID, AMERIKA – Bos Twitter, Elon Musk sedang berencana untuk mengganti logo khas dari Twitter yakni burung biru. Hal ini disampaikan Elon pada Minggu (23/7/2023).

“Segera kami akan mengucapkan selamat tinggal pada Twitter dan secara bertahap pada semua (logo) burung,” kata Elon.

Rencananya Elon akan mengganti logo burung biru dengan logo baru yang berbentuk ‘X’.

BACA JUGA: Valuasi Twitter Anjlok, Elon Musk Warning Karyawan Soal Kebangkrutan

Hal ini dilakukannya sebab menurutnya, Twitter perlu melakukan rebranding agar para pengiklan kembali memasarkan produknya melalui aplikasi tersebut.

Seperti dilansir dari Reuters pada Senin (24/7/2023), dilaporkan bahwa arus kas Twitter saat ini berada di posisi negatif dan terus mengalami kerugian yang sangat besar.

Sementara itu, menurut Mike Proulx Direktur Bagian Riset di Forrester, langkah Elon Musk untuk mengubah logo Twitter justru membuat pengguna asli aplikasi itu akan pergi.

BACA JUGA: Resmi Beli Twitter, Elon Musk Pecat Petinggi Twitter

“Di satu sisi, anda dapat mengatakan bahwa dia (Elon) akan menyingkirkan merek yang ikonik. Di sisi lain, dia menandakan bahwa ini adalah hari baru untuk membawa Twitter ke arah yang berbeda dengan basis pengguna yang berbeda,” kata Proulx.

Elon juga me-retweet cuitan dari CEO baru dari Twitter Lindda Yaccarino yang mengatakan, “ini adalah hal yang sangat langka dalam kehidupan atau bisnis, anda mendapat kesempatan kedua untuk membuat kesan besar lainnya. Twitter membuat satu kesan besar dan mengubah cara kita berkomunikasi. Sekarang ‘X’ akan melangkah lebih jauh, untuk mengubah alun-alun global.

Twitter memang mengalami perubahan signifikan sejak dibeli oleh Elon Musk pada bulan Oktober tahun lalu.

Ia memecat sebagian besar direksinya, mengubah nama perusahaan induk sebagai X Corp.

Terbaru, ia berencana membatasi jumlah pembaca di aplikasi itu, hal itu pun mendapat protes dari pengguna Twitter. (jpc)