RADARBEKASI.ID, BEKASI – Musim kemarau yang berkepanjangan, menjadi persoalan klasik yang kerap terjadi di Kecamatan Sukawangi, dan kini menghantui warga maupun para petani di wilayah utara Kabupaten Bekasi.
Pasalnya, setiap musim kemarau, warga Kecamatan Sukawangi ini, kesulitan mendapatkan air bersih. Sehingga mereka harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. Hal serupa dirasakan para petani, yang kesulitan memasuki masa tanam.
“Hal seperti ini sudah terjadi setiap tahun, tapi nggak ada penanganan dari pemerintah setempat,” kata warga Kampung Kalen-Keramat, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukawangi, Jaya (38), kepada Radar Bekasi, Minggu (23/7).
Menurutnya, kesulitan warga mendapatkan air bersih, disebabkan PAM Desa yang mati dan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah desa setempat. Padahal, warga sangat bergantung dengan air dari PAM tersebut. Terlebih saat musim kemarau tiba. Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Doyok ini menyampaikan, masyarakat harus membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Jadi harus beli air buat mandi, masak, dan lain sebagainya. Itu gara-gara PAM mati, dan tak kunjung diperbaiki, padahal setiap bulan warga rutin bayar tagihan air,” sesal Doyok.
Hal serupa juga dirasakan warga Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi. Yang mana di wilayah tersebut, sangat dibutuhkan sarana air bersih. Kekeringan menjadi momok yang menakutkan bagi warga di Sukaringin. Oleh karena itu, ketika ada bantuan air bersih, warga sangat antusias untuk mengambilnya.
“Alhamdulillah, dengan adanya bantuan air bersih, kami sangat senang, dan bisa untuk mencuci maupun mandi, karena air di sini warnanya kuning serta bau,” tutur warga Sukaringin, Rajab.
Kata dia, air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini dibagikan langsung ke pemukiman warga dan sangat membantu. Dirinya juga sangat berharap, persoalan kekeringan di wilayahnya bisa dituntaskan oleh pemerintah.
“Saya berharap kepada pemerintah, baik pusat dan daerah, bisa membantu pembuatan sumber air bersih, atau sumur bor, karena di desa kami sangat sulit air bersih, apalagi musim kemarau,” terang Rajab.
Sayangnya, Camat Sukawangi, Parno Martono, belum bisa dimintai tanggapan terkait kondisi yang dialami warga tersebut. (pra)