RADARBEKASI.ID, BEKASI – Meski terjadi kelangkaan di sejumlah daerah, untuk wilayah Kota Bekasi dipastikan stok dan pasokan gas LPG 3 Kg atau gas melon aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Selama ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi bekerja dengan DPC Hiswana Kota Bekasi dalam melakukan pengawasan, baik harga maupun persediaan.
“Ketersedian stok LPG di Kota Bekasi masih aman berdasarkan kuota yang dialokasikan kepada pemkot Kota Bekasi,” kata Kepala Disdagperin Kota Bekasi, Robert TP Siagian, Selasa (25/7).
Tahun 2023 kata dia, Kota Bekasi memperoleh kuota alokasi gas LPG 3 kg sebesar 95.451 Mton, atau setara dengan 31,817 juta tabung. Selain itu, terdapat kuota cadangan pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) sebesar 6.375 Mton, atau setara dengan 2,125 juta tabung.
Untuk mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga gas LPG 3kg di Kota Bekasi, Disdagperin mempersiapkan langkah operasi pasar di beberapa lokasi.
“Apabila terjadi kelangkaan maka dilakukan operasi pasar di tiap-tiap pangkalan atau outlet yang ada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU),” tambahnya.
Pengawasan penyaluran LPG 3kg dilakukan di pangkalan. Salah satunya dengan melakukan pengecekan papan informasi pangkalan supaya mudah diketahui oleh masyarakat.
Harga eceran tertinggi LPG 3 kg untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro telah ditetapkan melalui Keputusan Wali Kota nomor 510/Kep.571/Disdagperin/XI/2021. Harga eceran tertinggi di tingkat agen ditetapkan sebesar Rp 16 ribu, serta di tingkat pangkalan sebesar Rp18.750.
Namun, pantauan Radar Bekasi harga gas 3 Kg di sejumlah pengecer bisa mencapai Rp 24 ribu per tabung.
Memastikan ketersediaan pasokan gas 3 Kg, Radar Bekasi juga menyambangi pedagang gas LPG 3 Kg di Jalan Mawar, Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi. Mereka juga memastikan sejauh ini pasokan dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Stok disini aman ko, bahkan terbilang banyak, kebutuhan warga disini juga cukup,” ujar Riyanti (59) pedagang gas 3 kg saat ditemui di warungnya, Selasa (25/7).
Untuk harganya pun, kata Riyanti masih stabil di angka 18.750/tabung ” Itu HET nya segitu mas, 18.750 per tabung,” ungkapnya.
Bahkan kata dia, suplai dari distributor masih rutin dan sampai saat ini belum ada keterlambatan. “Seminggu dua kali, 100 tabung,” katanya
Dirinya juga mengetahui kondisi di daerah seperti di Banyuwangi, dan daerah daerah lain terbilang langka, tapi untuk di Bantargebang masih aman.
“Kemarin baca berita iya, di Banyuwangi gas elpiji 3 kg langka, tapi alhamdulilah disini aman,” tuturnya. (sur)