Berita Bekasi Nomor Satu

Penghargaan KLA Turun Peringkat

ILUSTRASI: Sejumlah anak-anak menikmati fasilitas taman bermain di Pedestrian Jalan KH Noer Ali Bekasi Selatan, Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) bersama dengan masyarakat nampaknya harus kembali meningkatkan capaian dan komitmen penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA). Tahun ini Kota Bekasi harus rela turun peringkat, menerima penghargaan kategori Madya, satu tingkat dibawah penghargaan Nindya yang terima tahun 2021 dan 2022 lalu.

Hal ini dibenarkan oleh Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. Menurutnya, ada beberapa indikator tambahan dalam penilaian KLA tahun ini, Kota Bekasi menerima penghargaan KLA kategori madya bersama dengan kabupaten dan kota lain di Indonesia.

“Iya, nanti kita lihat karena itu ada indikator-indikator tambahannya, dan itu banyak, tidak hanya kita,” katanya.

Kepedulian masyarakat dalam hal perlindungan anak belakangan disebut sudah relatif baik. Dalam penanganan setiap kasus yang terjadi, mendapat pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bersama dengan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) mulai dari pemenuhan kebutuhan korban anak, pendampingan hukum, hingga pemulihan psikologis.

Pemerintah diminta untuk tidak risau dengan jumlah laporan yang diterima. Justru, kondisi tersebut menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap keselamatan anak, kondisi ini juga menandakan pengetahuan masyarakat sudah cukup baik untuk melaporkan peristiwa yang terjadi di lingkungan.

“Setelah begitu pemerintah daerah harus lebih siap untuk menanganinya secara holistik. Dengan masyarakat makin aware kan makin banyak yang takut untuk berbuat (kekerasan kepada anak),” kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Eka Widyani Latief.

Saat ini, pemerintah perlu lebih gencar mensosialisasikan perlindungan anak di Kota Bekasi. Dari sisi kebijakan, perlu dimaksimalkan program di tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga instansi vertikal lainnya untuk mendukung pelaksanaan KLA.

“Program masing-masing, entah itu Polres, KPAD, atau di masing-masing OPD yang terkait,” tambahnya.

Menurutnya, fasilitas ramah anak di gedung perkantoran hingga ruang publik di Kota Bekasi sudah cukup baik. Fasilitas untuk mendukung terpenuhinya hak anak ini perlu terus ditambah dan dipelihara dengan baik.

Diketahui, KLA merupakan sistem pembangunan yang menjamin hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. Total, ada 24 indikator KLA, terbagi dalam lima klaster yang menjadi poin penilaian dalam evaluasi KLA.

Penetapan peringkat KLA tersebut didasarkan pada pencapaian dan komitmen penyelenggaraan KLA oleh pemerintah daerah bersama dengan seluruh elemen masyarakat, gugus tugas KLA, dan instansi vertikal termasuk dalam hal kecepatan dan ketepatan penanganan kasus.

Pada peringatan hari anak belum lama ini, total ada 360 kabupaten dan kota dianugerahi penghargaan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Masing-masing terdiri dari 19 kategori Utama, 76 kategori Nindya, 130 kategori Madya, dan 135 kategori Pratama. (sur)