Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Bekasi Disiksa di Arab Saudi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Niat hati ingin mengubah nasib di negeri orang, namun justru penderitaan yang didapat. Kondisi ini dialami oleh Aas (25). Warga Kampung Pulo Rengas RT 03/01, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi ini menjadi korban kekerasan oleh majikan nya di Arab Saudi.

Melalui video 59 detik yang beredar di media sosial, wanita berstatus single parent ini mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya. Dia juga meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk membantu memulangkan dari Arab Saudi.

”Saya minta tolong secepatnya kepada Bapak Jokowi, pulangkan saya ke Indonesia. Saya mohon bantuannya Pak Jokowi,”katanya sembari berurai air mata.

Ibu satu orang anak ini, berangkat ke Arab Saudi pada April 2023 lalu. Bahkan dia rela meninggalkan anak semata wayangnya demi mencari kehidupan yang lebih baik, meskipun pihak keluarga sudah melarangnya.

“Jadi awalnya pada sekitar bulan puasa Ramadhan 2023 kemarin, Aas berangkat ke Arab Saudi dengan di iming-imingi gaji besar dan pekerjaannya enak,” ujar salah satu kerabat korban, Muktiali (54), saat ditemui di Kampung Pulo Rengas, Selasa (25/7).

Awalnya, Aas diimingi gaji puluhan juta setiap bulannya oleh tetangganya yang memperkenalkan dia kepada salah satu agency di bilangan Jakarta Timur.

“Sebetulnya dari pihak keluarga awalnya melarang kepergian Aas. Tapi memang dalam kondisi Aas yang sendiri, kemudian harus ada tanggungan, maka dia bingung mencari rezeki kemana. Akhirnya ada sponsor yang mengiming-imingi ini dan itu, akhirnya mengambil keputusan,” kata pria yang akrab disapa Kyai kancil ini.

Kyai kancil yang merupakan pimpinan pondok pesantren pulo emas ini mengungkapkan, setibanya di Arab Saudi Aas tak mendapatkan apa yang sebelumnya dibayangkan, gaji besar dan pekerjaan enak. Di luar dugaan, keluarga mendapatkan kabar bahwasannya saat ini Aas diperlakukan tidak manusiawi.

Berdasarkan pengakuan Aas,selama menjadi asisten rumah tangga kerap disiksa dan diberi makan sisa.

“Itu yang dialami saat ini oleh Aas. Artinya sudah tidak layak sebagai manusia. Perlakuan dari majikannya itu kepada Aas sangat tidak layak, termasuk ada kekerasan fisik,” ungkapnya.

Sampai saat ini pihak keluarga masih bisa berkomunikasi dengan Aas, walaupun tidak rutin. Pihak keluarga maupun Aas ingin secepatnya pulang ke Indonesia, namun terkendala dengan administrasi.

“Ini sedang kita usahakan untuk komunikasi terus dengan pihak-pihak terkait yang bisa memulangkan Aas secepatnya. Kita nggak ada komunikasi dengan agen yang memberangkatkan Aas. Karena kita langsung komunikasi dengan agen yang ada di Sirkah. Jawaban dari Agen di Sirkah, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, karena kontraknya itu dua tahun. Sementara belum dua tahun mau pulang, maka ada seperti ganti rugi dan lain-lainnya,” jelasnya.

“Orang tua Aas pekerja lepas (serabutan). Aas tiga bersaudara, dan dia anak pertama. Aas punya anak satu, tapi sudah bercerai dengan suaminya,” sambungnya saat ditanya perihal sosok Aas dan orang tuanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sindangjaya Ruslan Abdul Gani mengatakan, pihak desa terus berupaya menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti agen yang memberangkatkan Aas. Bahkan dirinya juga sudah meminta bantuan teman yang bekerja kedutaan, agar bisa membantu kepulangan warganya ini. Karena memang dari informasi yang dirinya dapatkan, pekerjaan dan perlakuan majikan Aas di Arab Saudi tidak manusiawi.

“Tempat kerja Aas kondisinya sangat luas dan pembantu hanya satu. Sehingga kerjanya terlalu diporsir. Bahkan kalau kasih makanan nggak manusiawi. Saya sudah komunikasi dengan agen yang memberangkatkan Aas, mudah-mudahan ada titik terangnya,” ucapnya.

“Saya belum melaporkan kejadian ini ke Pj bupati,” kata Ruslan saat ditanya sudah melapor ke Pemerintah Daerah apa belum.

Menyikapi itu, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan menyampaikan, secara prinsip dari Pemerintah Kabupaten Bekasi saat ini tidak ada kebijakan pengiriman TKI ke Arab Saudi (masih di moratorium). Namun demikian perihal vidio Aas yang beredar luas, Dani menegaskan sudah menugaskan tim untuk mendatangi rumah korban.

“Terkait video tersebut, saya sudah ditugaskan tim dari Disnaker untuk ke alamat kediaman yang bersangkutan untuk mengecek kebenaran dan keberadaannya,” ucapnya melalui pesan singkat. (pra)