RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta usulan anggaran pendidikan tahun 2024 dilengkapi dengan kajian dan data. Salah satu usulan dalam rapat antara Komisi IV dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi adalah digitalisasi sarana pendidikan.
Kemarin, Komisi IV menggelar rapat bersama dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), salah satunya dengan Disdik kota Bekasi. Dalam rapat tersebut, Komisi IV meminta penganggaran harus bisa dipertanggungjawabkan, serta untuk perbaikan dunia pendidikan di Kota Bekasi.
“Tadi Disdik mengajukan misalkan untuk digitalisasi sarana pendidikan,” katanya, Rabu (26/7).
Digitalisasi ini dilaksanakan melalui aplikasi, mengintegrasikan data semua sekolah. Meski diakui sebagai satu langkah yang baik, pihaknya lebih dulu meminta kajian terkait dengan digitalisasi sarana pendidikan ini.
Daradjat meminta agar digitalisasi ini tidak mangkrak dalam perjalanannya. Salah satu contohnya adalah Portal Pendidikan Kompeten Keren yang diluncurkan pada tahun 2022 silam, saat ini portal tersebut tidak berjalan.
“Nah, jangan sampai begini saya bilang kan, ini meminta anggaran, servernya jalan, tapi tidak ada yang maintenance,” ungkapnya.
Selain kajian matang yang harus dipersiapkan, juga Sumber Daya Manusia (SDM) dan sistem keamanan atau Security digital untuk menghindari kebocoran data hingga peretasan.
Selain digitalisasi sarana pendidikan, beberapa hal lainnya juga menjadi pembahasan, seperti pemeliharaan dan perawatan meubelair. Perawatan dan pemeliharaan meubelair ini juga harus didukung dengan data yang valid, mulai dari kondisi mebelair yang rusak, bisa diperbaiki, hingga yang harus diganti dengan meubelair baru.
“USB juga ada disana, pemeliharaan, perawatan meubelair dan segala macam. Cuma kita menekankan, dalam mengambil keputusan harus berbasis data,” tambahnya. (sur)