Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Keluhkan Jalan Rusak dan Sempit

TERJEBAK MACET: Sejumlah pengendara terjebak macet di Jalan KH. Raden Ma'mun Nawawi, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (31/7). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi telah menyusun Rancangan Pembangunan Daerah (RPD) 2023 – 2026 pada Maret 2022 silam. Dari delapan program prioritas program pembangunan tersebut, salah satunya adalah peningkatan infrastruktur dan konektivitas wilayah, serta perhubungan.

Camat Cikarang Selatan, Muhammad Said mengatakan, di wilayahnya masih terdapat beberapa jalan penghubung antar desa yang kurang layak, seperti sempit dan rusak. Kondisi itu menurutnya, sangat mengganggu mobilisasi aktifitas masyarakat yang setiap tahunnya jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi terus bertambah.

“Konektivitas sudah ada, tetapi masih ada jalan-jalan yang rusak dan sempit, serta dilakukan buka-tutup. Ini perlu ditingkatkan kualitasnya, dan dibuka secara lebar. Karena tidak bisa dihindari jumlah penduduk terus bertambah, aktivitas masyarakat makin dinamis, sehingga dibutuhkan sarana-prasarana yang lebih mumpuni. Terutama jalan penghubung satu wilayah ke lainnya,” ujar Said, Senin (31/7).

Selain butuh perbaikan jalan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat, akses penghubung antar kawasan industri di wilayah Cikarang Selatan, juga sangat dibutuhkan. Pasalnya, terdapat beberapa kawasan industri yang belum membuka akses jalan alternatif.

“Salah satu diantaranya, dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat, misalnya membuat kegiatan ekonomi UMKM, pertanian. Sehingga dengan adanya jalan antar kawasan dan desa, itu bisa membuat masyarakat lebih tinggi mobilitasnya. Kami juga berharap kepada pengelola kawasan industri, agar membuka akses akses jalan bagi warga sekitar, karena masih ada kawasan yang tidak memberi akses jalan untuk dilalui,” beber Said.

Kendati demikian, terdapat banyak pengaduan masyarakat tentang kondisi jalan yang kerap macet saat pagi hari. Sehingga, kondisi ini memerlukan pembatasan jam operasional truk serta penambahan traffic light di beberapa persimpangan. Kondisi kemacetan ini menyebabkan banyak masyarakat hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlambat masuk kantor.

Saat ini pihaknya terus mendukung Pemkab Bekasi dalam hal memperbaiki pembangunan infrastruktur daerah. Said berharap, dinas terkait dapat memprioritaskan keluhan masyarakat di wilayah Cikarang Selatan, untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.

“Tentu ini adalah suatu hal yang baik yang harus di support. Saya selaku Camat Cikarang Selatan, meminta kepada dinas-dinas teknis yang membidangi infrastruktur, khususnya jalan, agar segera merapikan jalan-jalan yang rusak. Termasuk Dinas Perhubungan, memasang traffic light pada spot-spot tertentu yang rawan kemacetan,” harapnya.

Salah satu warga, Wandi mengungkapkan, bahwa kemacetan lalu lintas memang kerap terjadi pada pagi dan sore hari. Dirinya yang bekerja di Kota Bekasi, setiap hari harus berangkat lebih pagi untuk menghindari kemacetan, dan terkadang menggunakan jalan alternatif, dengan melewati jalan desa yang terhubung dengan kawasan industri, namun kondisinya sangat rusak.

“Saya kerja di Kota Bekasi, biar nggak kena macet, berangkatnya harus pagi sekali. Sebenarnya bisa lewat jalan tembus ke kawasan industri, tapi kondisinya rusak. Harapannya, jalan yang rusak diperbaiki dan diperlebar supaya tidak macet,” saran Wandi. (ris)