Berita Bekasi Nomor Satu

Pilkada Kabupaten Bekasi Diprediksi Sepi Kontestan

Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kendati sejumlah nama mulai bermunculan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi 2024 diprediksi sepi kontestan. Pengamat politik menilai, klaim kesiapan maju bertarung yang belakangan ini digaungkan dinilai hanya sebatas strategi gertakan.

“Di awal memang banyak, tapi akan mengerucut. Paling banyak tiga calon,” ujar Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, kepada Radar Bekasi, Kamis (3/8/2023).

Jika merunut Pilkada Bekasi 2017, hegemoni politik masyarakat kala itu memang membuncah. Dimana kontestasi meraih kursi Bekasi 1 berlangsung ramai dengan keberadaan lima pasangan calon bupati dan wakil bupati. Kelima pasangan itu di antaranya Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja, Sa’duddin-Ahmad Dhani, Obon Tabroni-Bambang Sumaryono (independen), Meilina Kartika Kadir-Abdul Kholik, dan Iin Farihin-Mahmud (independen).

“Banyak orang mendeklarasikan diri dari sekarang. Tetapi nanti akan mengembalikan semua itu pada posisi hasil Pileg dan Pilpres. Dari hasil itu akan membuka dua, ada yang semakin percaya diri. Kemudian ada juga yang kehilangan percaya diri. Sampai akhirnya akan mengerucut paling banyak tiga pasangan. Nggak akan sebanyak seperti di Pilkada 2017,” jelasnya.

BACA JUGA: Pengamat: Tidak Ada Regenerasi di Lembaga Legislatif Kabupaten Bekasi

Sejauh ini, ada pun sejumlah nama elite partai maupun tokoh masyarakat yang sudah terang-terangan berani maju pada Pilkada Bekasi 2024 antara lain, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Akhmad Marjuki, tokoh Bekasi Damin Sada, hingga nama Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, yang digadang-gadang akan ikut bertarung.

Menurut Roy, di antara nama-nama tadi, masih banyak figur yang sejatinya berminat maju di Pilkada Bekasi. Hanya saja mereka memilih diam sembari menanti momentum.

“Semua orang akan mencari momentum di sana (Pileg), tentunya pemenang legislatif maupun Pilpres itu punya peluang yang besar untuk di Pilkada nanti. Karena tinggal melanjutkan perjuangan, menjaga performa di Pileg dan Pilpres, sampai ke Pilkada. Tentunya disitu perjuangan ketua-ketua partai itu akan lebih mudah dibandingkan orang yang nggak punya partai,” ucapnya.(pra)