Berita Bekasi Nomor Satu

NU Bagian dari Kultural PKB

Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhammad Rochadi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bekasi menanggapi pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf yang menyatakan NU bukan bagian dari PKB.

“Cara pandangnya harus sama, wajar Gus Yahya bilang begitu, PKB memang bukan bagian dari NU. Memang dari kapan PKB bagian dari NU secara struktural. Tapi kita sebagai personal, ya NU,” ujar Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhammad Rochadi, kepada Radar Bekasi, Selasa (8/8/2023).

Politikus yang akrab disapa Adi ini menyatakan, secara kultural PKB merupakan bagian tak terpisahkan dari NU. Pria kelahiran Boyolali ini setuju untuk tidak membawa NU ke ranah politik.

Namun, warga NU wajib paham dengan dunia politik tanah air. Sebagai warga Nahdliyin, sambung Adi, Ia tidak rela apabila NU dijadikan alat politik.

BACA JUGA: PKB Pastikan Mental Bacaleg sedang On Fire  

“Kami (PKB) menganggap NU itu orang tua. Ada yang bisa memisahkan antara hubungan anak dan bapa. Nggak ada yang bisa. Kami ideologis, nggak bisa diprovokasi,” ucapnya.

“Saya berani berhadap-hadapan sama orang tua saya soal personal. Tapi kalau kelembagaan mangga. PKB juga nggak pernah merasa bahwa kita bagian dari NU. Kan itu terjadi alami, PKB lahir dari PBNU,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Bekasi Atok Romli Musthofa mengatakan, PKB lahir dibidani tokoh-tokoh NU. Kemudian PKB tumbuh sebagai partai yang mandiri, secara organisasi tidak ada hubungannya dengan PBNU. Oleh karena itu apabila warga NU memilih PKB, itu wajar. Karena yang mendirikan tokoh-tokoh NU.

“NU melahirkan namanya PKB sebagai wadah politik warga NU. Partai ini seiringnya waktu sudah berkembang atau tumbuh besar, tentu sebagai partai politik. Harus ikut aturan main politik. NU sebagai jamiyah tetap Ormas, tidak bisa menjadi bagian politik, karena Ormas. Tapi secara personal dipersilahkan,” ucapnya.

“Jadi kalau ketua umum menegaskan. Hari ini suasana menjelang pemilu, dimana saja silahkan. Monggo saja jamaah mau kemana saja boleh. Tetapi organisasinya tetap sebagai Ormas, bukan partai politik,” sambungnya. (pra)