Berita Bekasi Nomor Satu

Waspada Penyakit Musiman saat Musim Kemarau

ILUSTRASI: Sejumlah anak-anak bermain di Sungai Cihoe Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi, belum lama ini. Dampak fenomena El Nino yang melanda Indonesia tahun ini telah memicu peringatan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi untuk lebih waspada terhadap sejumlah penyakit yang sering menghantui selama musim kemarau. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dampak fenomena El Nino yang melanda Indonesia tahun ini telah memicu peringatan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi untuk lebih waspada terhadap sejumlah penyakit yang sering menghantui selama musim kemarau. Ya, fenomena El Nino menyebabkan berbagai wilayah di Tanah Air mengalami musim kemarau lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya.

Setiap tahun, masyarakat di wilayah dengan 23 kecamatan ini mengalami gelombang penyakit yang umumnya berkaitan dengan perubahan cuaca dan faktor lingkungan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supriadinata, menjelaskan sejumlah penyakit yang sering diderita oleh masyarakat selama musim kemarau di Kabupaten Bekasi.

“Penyakit yang sering diderita masyarakat pada musim kemarau di Kabupaten Bekasi, yang pertama infeksi saluran pernapasan, darah tinggi, kemudian radang tenggorokan,” ujar Supriadinata, kepada Radar Bekasi, Selasa (8/8).

Kasus penyakit tersebut sebagian besar karena beberapa faktor. Mulai dari perubahan cuaca, faktor lingkungan, pola makan masyarakat, serta paparan debu. Berdasarkan laporan dari tahun sebelumnya, yang terserang penyakit musim kemarau ini masyarakat di wilayah padat penduduk.

“Biasanya yang terserang masyarakat di wilayah perkotaan yang penduduknya padat. Ini menularnya lewat saluran pernapasan, percikan dahak, dan bersin,” ucapnya.

Meskipun penyakit-penyakit musiman ini dianggap tidak sangat berbahaya, namun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas.

Terutama, kelompok usia produktif yang sering beraktivitas di luar rumah. Anak-anak kecil juga bisa menjadi target, membuat mereka merasa tidak nyaman dan cerewet selama masa penyembuhan.

“Rata-rata menyerang usia produktif sekitar 12 sampai 30 tahun. Makanya saat beraktivitas ke rumah harus memakai masker, cuci tangan, dan hindari kerumunan,” katanya.

Dalam upaya mengantisipasi penyakit musiman selama musim kemarau, penting bagi masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, menjaga keseimbangan nutrisi, serta berolahraga secara teratur. Selain itu, Supriadinata juga menekankan pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin ke puskesmas.

“Pola hidup harus sehat, makan yang bergizi dan seimbang. Kemudian olahraga dan pola tidur teratur. Terakhir, konsultasi dengan petugas kesehatan kalau ada apa-apa, ke puskesmas. Karena BPJS bukan untuk orang sakit saja, orang sehat juga harus tetap sehat, ada programnya di puskesmas,” jelasnya. (pra)