RADARBEKASI.ID, BEKASI – Suara warga Nahdliyin di Kabupaten Bekasi bakal tercecer pada Pemilu 2024. Sebab, organisasi keagamaan Islam dengan keanggotaan terbesar di Indonesia ini membebaskan seluruh anggota dan pendukungnya dalam menggunakan hak pilihnya.
“NU memang begitu. Organisasinya tetap sebagai Ormas, bukan partai politik,” ujar Ketua PCNU Kabupaten Bekasi, Atok Romli Musthofa, kepada Radar Bekasi, Rabu (9/8/2023).
Atok mengatakan, warga Nahdliyin di Kabupaten Bekasi berada di semua partai politik. Salah satu diantaranya Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Akhmad Marjuki, mantan Ketua NU Karawang. Begitu juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, yang merupakan pengurus di lembaga PBNU.
Oleh karena itu Atok tidak menepis saat disinggung suara warga Nahdliyin di Kabupaten Bekasi bakal terpecah (tercecer) pada Pemilu 2024. “Memang warganya bermacam-macam backgroundnya. Kita sebagai jamiyah, organisasi kemasyarakatan tentu harus berhubungan baik dengan partai-partai,” katanya.
BACA JUGA: NU Bagian dari Kultural PKB
Atok mengaku, hubungan dirinya dengan ketua-ketua partai di Kabupaten Bekasi terjalin baik. Diantaranya dengan pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, termasuk dengan Ketua Partai Gerindra. Tentunya dengan kondisi seperti ini, dirinya mempersilahkan para pengurus partai yang berasal dari NU untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Atok tidak mempersoalkan apabila ada klaim dari partai politik yang sudah menjalin kedekatan dengan PCNU Kabupaten Bekasi. “Nggak apa-apa, kita terbuka kok. Semua partai silahkan saja, siapa pun boleh,” ucapnya.
Masih Atok, dirinya menegaskan secara kelembagaan tidak ada intruksi bagi warga Nahdliyin di Kabupaten Bekasi untuk mendukung salah satu partai politik pada kontestasi Pemilu 2024.
“Ya nggak ada, karena memang secara resmi kami tidak punya wewenang memberikan intruksi bahwa harus mendukung partai A maupun B. Tapi mempersilahkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan pandangan-pandangan mereka, yang memberikan kemanfaatan, kemasyalatan, yang mempunyai orientasi untuk memajukan jamiyah, monggo saja,” jelasnya. (pra)