RADARBEKASI.ID, BEKASI – Uji coba LRT Jabodebek untuk masyarakat umum yang awalnya berlangsung 12 Juli hingga 15 Agustus 2023 disetop sementara waktu menunggu proses evaluasi rampung.
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Angkutan dan Terminal Dishub Kota Bekasi, Ade Rahmat Karyadi. Sesuai informasi yang mereka terima penghentian uji coba karena ada proses evaluasi internal.
“Masih uji coba dan uji coba untuk masyarakat umum di pending karena masih ada yang harus dievaluasi,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (9/8).
Disampaikan bahwa uji coba LRT yang dilakukan pada pertengahan bulan Juli 2023 lalu, merupakan uji coba yang dilakukan bersama dengan instansi dan beberapa awak media saja. “Iya uji coba kemarin hanya untuk instansi dan belum seluruhnya keburu dihentikan,” ucapnya.
Diketahui uji coba LRT sendiri telah dilakukan pada Senin, (17/7), dimana perjalanan dilakukan dari stasiun Jatimulya Bekasi menuju stasiun Dukuh Atas Jakarta.
Namun demikian pihak Dishub sendiri belum mengetahui progres lebih lanjut terkait evaluasi yang dilakukan. Dimana proses evaluasi masih dilakukan secara internal oleh pihak LRT.”Maaf kita tidak paham detailnya, itu internal di LRT,” tuturnya.
Saat ini mereka masih menunggu arahan, terkait uji coba lanjutan untuk masyarakat secara umum. “Ujicoba lanjutan masih nunggu info dari divisi LRT,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengatakan bahwa belum ada tanggal pasti yang diberikan oleh pihak LRT, untuk melakukan uji coba lanjutan secara umum. “Belum ada info tanggal berapa yang disampaikan kepada kami, kami masih menunggu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) M Rizal Wasal mengatakan, tidak ada masalah soal keselamatan dalam penghentian sementara uji coba terbatas LRT Jabodebek. Uji coba dihentikan untuk alasan peningkatan software LRT.
“Kita sedang memperbaiki softwarenya supaya bisa lebih smooth lagi. Nanti selesai kami undang lagi masyarakat, hanya beberapa hari kok nggak lama kita stopnya,”jelas M. Rizal Wasal usai kuliah umum di Universitas Pancasila (UP), Selasa (18/7).
Peningkatan software LRT, katanya, dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat. Sehingga ia membantah penghentian uji coba karena masalah keamanan LRT.
“Menaikkan dari 93 ke 94, nama softwarenya dia naikin kelas. Terus ada 10.0 gitu terkait dengan ATS, automatic transportation seperti itu. Jadi tidak ada isu safety di situ, no isu safety bukan masalah safety. Tapi bagaimana meningkatkan kenyamanan teknologi,” katanya. (dew/net)